Penaklukan Cyrus atas Kerajaan-Kerajaan di Wilayah Timur Tengah

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
20 Juli 2018 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cyrus II, yang hidup sekitar tahun 600-529 SM, menjadi pemimpin terbesar di dunia kuno jauh sebelum Alexander The Great berkuasa, sekitar tahun 356-323 SM. Asal usul kehidupan Cyrus memang tidak terlalu jelas, karena kurangnya data sejarah mengenai hal tersebut, namun diperkirakan ia lahir di sebuah wilayah, yang sekarang dikenal sebagai Iran. Cyrus memerintah dua kelompok bangsa yang berbeda, yaitu Persia dan Media pada 559 SM. Cyrus memiliki pasukan yang sangat kuat, sehingga ia memutuskan untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan menginvasi wilayah Timur Tengah, seperti Lidia, Baktrian, Babilonia, dan bangsa lainnya.
ADVERTISEMENT
Perang yang dilakukan oleh Cyrus pertama kali diketahui terjadi ketika berhadapan dengan Raja Kroesus dari Lidia, yang sekarang dikenal sebagai Turki, sekitar tahun 547-546 SM. Sebelum perang melawan Cyrus terjadi, Koresus meminta diramal oleh seorang pemimpin spiritual di Delphi, Yunani. Kroesus menanyakan mengenai hasil akhir peperangan yang akan melibatkannya jika berhadapan dengan Cyrus. Peramal itu tidak memperoleh gambaran yang jelas, ia hanya mengatakan bahwa jika Kroesus berperang dengan Cyrus, maka akan ada kerajaan yang hancur. Kroesus yakin bukan kerajaannya yang hancur, sehingga ia memutuskan untuk terus maju melawan Cyrus. Namun Kroesus segera mengetahui bahwa kerajaan yang hancur di dalam ramalan adalah kerajaannya.
Pada 539 SM, Cyrus berperang melawan Kerajaan Babilonia, yang berada di tepi Sungai Eufrat. Cyrus berhasil menaklukan wilayah Kerajaan Babilonia setelah melalui rangkaian pertempuran yang sangat panjang. Cyrus berhasil mengakhiri dominasi Babilonia atas wilayah Mesopotamia yang tidak pernah tergoyahkan selama hampir 1.500 tahun. Tanah subur Mesopotamia, yang terletak di antara sungai Eufrat dan Tigris, menjadi berkah bagi siapapun yang tinggal di sana. Sehingga Cyrus sangat menginginkan wilayah tersebut untuk menunjang kepentingan kerajaannnya. Cyrus pun diketahui berhasil membebaskan ribuan orang Yahudi yang telah ditawan oleh Babilonia selama masa kekuasaan Raja Nebukadnezar.
ADVERTISEMENT
Kedudukan Cyrus sebagai penguasa Kerajaan Persia, sekaligus penakluk bangsa Lidia, dan Babilonia, tidak dapat ditandingi oleh siapapun pada masanya. Tidak ada seorang pun yang memiliki prestasi hebat semacam itu, terutama karena berhasil menduduki banyak wilayah yang dikuasai oleh pasukan kuat. Penaklukan Cyrus atas Babilonia memberinya kekuasaan atas armada Funisia, yang memberikan sumbangan kekuatan lebih besar untuk pasukannya.
Cyrus kemudian melanjutkan invasinya ke wilayah Mesir, dengan membawa pasukan yang sangat kuat. Namun sebelum misinya itu terlaksana, Cyrus terbunuh ketika berperang melawan salah satu suku bangsa kecil bernama Massagetae, di perbatasan Timur menuju wilayah penaklukannya. Hingga akhir hayatnya, Cyrus berhasil membangun sebuah kerajaan yang kekuasaannya bertahan hingga 200 tahun, yang mencakup berbagai suku bangsa seperti Lidia, Baktria, Mesir, Funisia, dan Babilonia
ADVERTISEMENT
Sumber : Crompton, Samuel Willard. 2007. 100 Peperangan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : en.wikipedia.org