Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Penembakan Presiden James Abram Garfield yang Berujung pada Kesalahan Medis
27 Agustus 2018 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir abad ke-19, Amerika Serikat digemparkan dengan peristiwa ditembaknya presiden mereka, James Abram Garfield oleh seseorang bernama Charles J. Guiteau. Presiden Garfield sesungguhnya tidak mengetahui siapa pria yang menembak dirinya tersebut. Bahkan hubungan keduanya pun hanya sebatas rakyat dan pemimpinnya saja, tidak ada unsur permusuhan sama sekali.
ADVERTISEMENT
Charles J. Guteau diketahui beberapa kali mengirimkan surat kepada Presiden Garfield. Banyak di antara surat yang dikirimnya itu berisi tentang dukungan dirinya kepada sang presiden. Namun ada dua surat yang cukup menarik pertahtian, yaitu surat yang berisi keinginan Guteau untuk dikirim ke Austria, dan keinginan untuk menjadi wakil Amerika di Prancis. Tetapi Presiden tidak menanggapi surat-surat Guteau, dan lebih memilih untuk mengurusi persoalan yang lebih penting.
Menurut pengakuan Guteau, selama kampanye James Garfield, ia selalu menyebarkan poster dan cetakan-cetakan pidato Garfield ke berbagai tempat untuk membuktikan dukungannya. Guteau merasa sangat yakin bahwa dirinya berperan besar menjadikan Garfield sebagai presiden. Sehingga ia sedikit menuntut adanya balas jasa dari Garfield atas perjuangannya selama masa kampanye. Namun bagi pihak Garfield, tindakan Guteau sama sekali tidak mempengaruhi hasil pemilihan umum. Oleh karenanya mereka merasa tidak memiliki kepentingan apapun dengan Guteau, yang dianggap “tidak waras” itu.
ADVERTISEMENT
Guteau merasa kecewa dengan perlakuan dari Presiden Garfield, dan pada Mei 1881, ia merencanakan pembunuhan terhadap sang presiden. Selama beberapa bulan, Guteau melakukan cukup banyak teror di sekitar presiden, seperti mencemooh staf Gedung Putih, menulis beberapa surat ancaman yang tidak pernah dikirimkan langsung ke presiden, dan lain sebagainya.
Pada 2 Juli 1881, Presiden Garfield berencana pergi ke Baltimore untuk menghadiri acara reuni di kampusnya dan beberapa urusan lainnya. Bersama dengan sekertaris wilayah bernama Blaine, Garfield berjalan menuju ruang tunggu Stasiun Kereta Api Potomac. Secara tiba-tiba, Guiteau muncul di belakangnya dan menembak sebanyak dua kali menggunakan sebuah pistol Buldog caliber 0,44. Garfield langsung tersungkur, dan segera dibawa ke Gedung Putih untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara, Guiteau segera diamankan oleh pihak keamanan presiden.
ADVERTISEMENT
Presiden Garfield segera dirawat oleh 16 dokter khusus kepresidenan. Namun entah apa yang terjadi, peluru yang bersarang di tubuh presiden tidak dapat ditemukan. Para dokter telah melakukan berbagai cara, mulai dari metode paling sederhana, sampai penggunaan alat detektor logam bernama “induction balance”. Tetapi peluru itu tetap tidak ditemukan, sehingga akhirnya mengakibatkan infeksi yang cukup parah.
Pada saat itu, para dokter tidak mengetahui apa penyebab dari infeksi tersebut. Namun diketahui bahwa para dokter sering kali tidak menjaga kebersihan tangan mereka ketika melakukan proses operasi, bahkan alat yang digunakan pun tidak disterilkan sebelum digunakan. Akibatnya, semua tindakan darurat yang dilakukan menyebabkan infeksi yang sangat parah. Proses operasinya pun tidak menggunakan obat bius seperti sekarang ini karena memang pada saat itu obat bius belum berkembang, sehingga Garfield harus merasakan rasa sakit yang luar biasa ketika dilakukan operasi.
ADVERTISEMENT
Dua bulan setelah penembakan, Presiden Garfield masih dapat bertahan hidup walau dalam kondisi yang sangat lemah. Pada 6 September 1881, Garfield dipindahkan ke sebuah rumah di dekat sungai di Elberon, New Jersey. Ia meninggal pada 19 September 1881, dan berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa peluru yang bersarang ditubuhnya bersembunyi di dekat tulang belakangnya.
Setelah kematian Garfield, Guiteau dibawa ke pengadilan. Ia bersikeras bahwa kematian sang presiden adalah akibat malpraktik yang dilakukan para dokter bukan karena tembakannya. Guiteau diketahui memiliki kondisi mental yang sangat tidak stabil. Ia seringkali menggunakan kata-kata kasar dan suka menyerang ketika ditanya oleh hakim. Tetapi terkadang ia menjadi sangat diam, dan lebih terbuka jika ditanya. Akhirnya para juri di pengadilan memutuskan bahwa Guiteau bersalah.
ADVERTISEMENT
Pada 30 Juni 1882, Guiteau dihukum gantung di depan kerumunan orang di Penjara Federal Kolumbia. Di antara orang-orang yang menyaksikan eksekusi tersebut, kebanyakan adalah saksi ketika peristiwa penembakan itu terjadi. Sebelum digantung, Guiteau membacakan sebuah puisi, yang salah satu isinya adalah “Saya akan menemui sang Pencipta, saya sangat bahagia”.
Sumber : Ballack, Luger. 2011. Kisah Tragis 28 Penguasa. Jakarta : Visimedia
Foto : commons.wikimedia.org