Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penemuan Bantal Batu hingga Bantal Bulu di Beberapa Peradaban Dunia
6 Februari 2018 18:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bantal sudah dikenal di beberapa peradaban masyarakat dunia sebagai benda yang harus selalu ada ketika akan melakukan kegiatan berbaring dengan nyaman. Kebiasaan tersebut diketahui pertama kali dilakukan oleh masyarakat Mesopotamia yang menghuni wilayah Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, atau yang sekarang dikenal sebagai wilayah Irak, sekitar tahun 7000 SM. Beberapa temuan arkeologi memperlihatkan, bantal yang digunakan oleh masyarakat Mesopotamia terbuat dari batu. Penemuan itu memberikan informasi bahwa batu yang digunakan sebagai bantal oleh masyarakat bertujuan untuk menempatkan posisi kepala dan leher agar sedikit lebih tinggi dari posisi badan. Batu yang ditemukan pun tengahnya berbentuk cekungan, sedikit lebih lebar dari kepala orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Selain dikenal oleh masyarakat Mesopotamia, bantal juga digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno. Berbeda dengan bantal batu di Mesopotamia, bantal yang digunakan di Mesir terbuat dari bahan yang lebih lembut. Penggunaannya pun masih terbatas pada keluarga-keluarga kerajaan. Sedangkan masyarakat biasanya menggunakan pilar batu sebagai tempat untuk meletakkan kepalanya ketika sedang berbaring. Walau demikian, di Mesir bantal tidak menjadi benda yang menunjukkan kelas sosial tertentu, karena siapapun dapat menggunakannya hanya saja kebiasaan masyarakat kelas bawah yang belum terbiasa dengan bantal berbahan lembut.
Sama seperti masyarakat Mesir Kuno, masyarakat Tiongkok juga mengenal bantal dengan bahan yang lembut. Bantal di Tiongkok memiliki berbagai macam motif sebagai hiasan. Bantal yang digunakan oleh masyarakat Tiongkok diperkirakan dibuat sekitar tahun 960 M. Walaupun sudah ditemukan bantal lembut, masyarakat Tiongkok lebih senang menggunakan bantal yang terbuat dari kayu atau bambu yang sedikit keras. Masyarakat Tiongkok percaya bahwa bantal lembut akan mencuri energi yang dikeluarkan ketika mereka tidur.
ADVERTISEMENT
Memasuki abad pertengahan, di Eropa penggunaan bantal mulai dikenal oleh masyarakat. Ketika awal penemuannya, bantal menjadi simbol bagi status sosial tertentu. Hanya masyarakat kelas atas dan kelas bangsawan saja yang mampu membeli dan menggunakan bantal. Melihat keadaan tersebut, Raja Henry VII melarang semua orang menggunakan bantal ketika sedang tidur, kecuali untuk wanita hamil. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan paradigma masyarakat mengenai simbol status sosial pada bantal. Para pria akan dianggap lemah jika masih menggunakan bantal ketika tidur.
Memasuki abad ke-19, pandangan mengenai bantal tersebut mulai menghilang. Masyarakat kemudian menggunakan bantal sebagai alat bantu untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Oleh karena itu, bantal kemudian diproduksi secara massal di Eropa dan menyebar ke seluruh Dunia. Bahan yang digunakan pun sangat beragam, mulai dari kapas, bulu angsa, dakron, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Change.