Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penemuan Kipas di Beberapa Peradaban Dunia
24 Maret 2018 9:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kipas pertama kali dikenal oleh masyarakat sekitar tahun 4.000 SM oleh beberapa peradaban, seperti Mesir, Yunani, Romawi, dan Tiongkok. Pada setiap peradaban, kipas dibuat dari bahan dan bentuk yang berbeda, namun fungsinya tetaplah sama. Kipas pada sebuah peradaban kuno menjadi sebuah lambang kekuatan seorang penguasa. Ada kesan bahwa seorang penguasa tidak boleh merasa tidak nyaman dengan udara di sekitarnya, sehingga dibuatlah kipas untuk menyalurkan angin di sekitarnya. Setiap kerajaan biasanya memiliki pekerja khusus yang ditugaskan untuk memakai kipas di sekitar raja.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah penggalian arkeologis tahun 1922, kipas pertama ditemukan pada sebuah makam raja di Mesir, yaitu Raja Tutankhamen yang berkuasa sekitar 4.000 tahun yang lalu. Kipas yang ditemukan di Mesir berfungsi sebagai alat untuk upacara keagamaan, sehingga sebuah kipas merupakan benda yang sakral, dan tidak sembarang orang dapat menggunakannya. Pada makam tersebut ditemukan dua buah kipas, salah satu kipas tersebut pegangannya terbuat dari lapisan emas, dan bulunya terbuat dari bulu burung unta. Sedangkan kipas lainnya dilapisi oleh emas yang ditaburi beberapa batu permata.
Di Eropa, kipas angin berkembang cukup pesat di masyarakat, terutama para bangsawan. Negara pertama yang memproduksi kipas adalah Italia pada 1500 M, dan menjadi komoditi perdaganan penting bagi negara tersebut. Kipas dipandang sebagai simbol kemakmuran dan kelas sosial seseorang. Sehingga hampir seluruh bangsawan di Eropa membawa kipas ketika sedang melakukan kegiatan sehari-harinya. Kipas yang dipakai terbuat dari bulu angsa, dan pegangannya terbuat dari kayu-kayu terbaik.
ADVERTISEMENT
Memasuki abad ke-16 hingga abad ke-18, kipas semakin berkembang sebagai kebutuhan fashion masyarakat, dan sangat populer. Kipas mulai digunakan oleh berbagai kalangan, namun bahan yang digunakan untuk membuatnya tetap memperlihatkan status sosial seseorang. Abad ke-20, kipas mengalami pergeseran fungsi dari barang Fashion menjadi barang untuk kebutuhan mendinginkan udara ketika cuaca sedang panas. Masyarakat sudah tidak membawa kipas dalam kegiatan sehari-hari mereka. Kipas hanya digunakan ketika cuaca sedang panas, atau sekedar ingin mendinginkan udara di sekitar mereka.
Pada 1882, kipas angin listrik pertama ditemukan oleh Schuyler Skaats Wheelerm. Ia pertama kali memperkenalkan kipas angin listrik dengan dua baling-baling tanpa pelindung, yang digerakkan dengan tenaga motor listrik. Perkembangan kipas angin listrik semakin berkembang ketika Philip H. Diehl memperkenalkan kipas angin yang dapat ditempel di langit-langit rumah. Tahun 1904, Diehl berhasil mengembangkan kipas angin yang dapat bergerak, sehingga angin yang dihasilkan dapat menyebar ke segala ruangan.
ADVERTISEMENT
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Change.
Foto : ancient-egypt.co.uk
