Sejarah Penggunaan Lem

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
21 Februari 2018 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diketahui penggunaan lem oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari sudah ada sejak ribuan tahun silam. Penemuan arkeologis tertua berupa tombak batu yang menempel pada sebuah kayu, menunjukkan, lem yang terbuat dari getah kulit kayu digunakan oleh masyarakat pada 200.000 SM. Bukti lain ditemukan di Gua Sibudu, Afrika Selatan, memperlihatkan adanya penggunaan senyawa kimia untuk merekatkan tombak batu ke dalam kayu pada 70.000 SM. Diperkirakan penggunaan lem oleh masyarakat adalah untuk berburu dan membuat perkakas yang terbuat dari bahan yang berbeda agar dapat menjadi satu kesatuan.
ADVERTISEMENT
Bukti sejarah lain menunjukan adanya penggunaan perekat untuk menempelkan kembali pecahan keramik, yang ditemukan bersamaan dengan fosil manusia pra-sejarah dan sisa makanan. Penemuan keramik pecah tersebut menjadi bukti penggunaan perekat berupa getah pohon sebagai bahan utamanya. Di kuil Babilonia ditemukan sejumlah patung yang bola matanya diganti dengan gading gajah yang ditempelkan dengan getah kulit kayu. Bukti penggunaan getah selama periode Babilonia menunjukan bahwa getah yang digunakan sebagai perketa dapat bertahan selama 6000 tahun. Lukisan-lukisan dinding yang menunjukkan proses pembuatan lem secara lengkap baru ada sekitar tahun 2000 SM di kuil-kuil.
Bukti lain yang menunjukan kekuatan dari perekat di masa lalu adalah bahan perekat yang digunakan untuk membangun Tembok China. Menurut penelitian berbagai ahli, perekat yang digunakan terbuat dari ketan yang dicampurkan ke dalam semen. Campuran perekat ini menggabungkan bahan anorganik, yaitu kalsium karbonat dengan bahan organik, yaitu amilopektin. Menurut laporan dari jurnal American Chemical Societ, bahan yang membuat struktur perekat menjadi lebih pada adalah amilopektin.
ADVERTISEMENT
Pada abad pertengahan di Eropa, putih telur digunakan oleh masyarakat untuk merekatkan perkamen dengan daun emas sebagai penghias. Perubahan penggunaan bahan pembuatan lem terjadi sekitar tahun 1700, ketika berdiri sebuah pabrik lem di Belanda yang memproduksi lem binatang. Kemudian pada 1750, Inggris mengeluarkan paten pertama untuk produk lem ikannya. Kemudian dengan cepat muncul paten pembuatan lem berbahan dasar karet, tulang hewan, ikan, kanji, dan kasein di berbagai negara. Barulah pada awal abad ke-20 ditemukan bahan dasar pembuatan lem, yaitu plastic dan karet sintetis yang memiliki tektur lebih kuat, lentur, dan cepat menempel, serta tahan terhadap suhu dan bahan kimia.
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Change.
Glue (Foto: fixabay)
ADVERTISEMENT