Konten dari Pengguna

Penemuan Lobotomi, Tindakan Medis Kontroversial bagi Penyakit Saraf

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
23 Desember 2020 22:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
Arkeolog menemukan bukti bahwa dukun prasejarah melakukan operasi otak dengan mengebor atau memotong lubang di tengkorak. Sungguh luar biasa untuk berpikir bahwa bahkan di masa lalu, ada minat pada kesehatan mental dan otak itu sendiri. Diketahui keberadaannya dalam beberapa bentuk sejak Zaman Batu bahwa bukti kraniotomi (operasi tulang tengkorak) muncul sejak 5100 SM
ADVERTISEMENT
Lobotomi (lobotomy) adalah istilah yang banyak didengar dalam satu konteks medis saraf dan psikiatri. Lobotomi adalah operasi pembedahan di mana sayatan dibuat di lobus prefrontal otak sebagai upaya untuk mengobati penyakit mental. Saat ini, lobotomi biasanya menjadi bagian dari lelucon yang merujuk pada seseorang yang gila. Asal usul lobotomi, walau bagaimanapun, bukanlah suatu hal yang dipandang sebelah mata Ada sejarah yang benar dan hampir mengerikan yang sejalan dengan bentuk lobotomi yang tampaknya tak etis namun dipraktikkan di Amerika Serikat hingga akhir tahun 70-an.
Sumber: Wikimedia Commons
Seorang ahli saraf bernama Walter Freeman dan seorang ahli bedah saraf bernama James Watts adalah dua orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar prosedur kontroversial lobotomi yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 30-an. Prosedur ini sebelumnya telah dilakukan di Inggris Raya dan disebut leukotomi
ADVERTISEMENT
Praktik lobotomi terus dilakukan secara umum di Amerika Serikat sepanjang tahun 1930-an dan 19440-an tetapi dengan cepat menurun selama tahun 1950-an. Pada tahun 1970-an, operasi Freeman-Watts sangatlah langka.
Egas Moniz, seorang ahli saraf Portugis, dianggap sebagai salah satu pendiri pembedahan saraf (psychosurgery) modern karena telah mengembangkan prosedur bedah leucotomy, yang lebih dikenal sekarang sebagai lobotomi, di mana ia menerima Hadiah Nobel pada tahun 1949 dan dibagi dengan Walter Rudolf Hess.
Sumber: Wikimedia Commons
Meskipun Moniz mendapatkan Hadiah Nobel untuk pengembangan lobotomi, prosedur tersebut telah lama menjadi praktik yang dapat diperdebatkan secara etis. Salah satu perdebatan etika yang paling mengganggu adalah apakah pasien mampu memberikan persetujuan atau tidak. Yang paling mengganggu dari semuanya adalah banyak pasien yang keadaannya kian memburuk daripada sebelum operasi.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada banyak kontroversi mengenai praktik lobotomi dan tidak lagi dianggap menguntungkan, lobotomi pernah dianggap sebagai pengobatan yang sah untuk penyakit mental yang diakui oleh dunia pada akhir tahun 70-an. Sampai saat ini, tidak ada kemajuan signifikan dalam bidang psikosurgeri.
sumber: historydaily.org