Konten dari Pengguna

Pengaruh Sosial-Politik Keluarga Rockefeller di Amerika Serikat

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
13 Desember 2018 17:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keluarga Rockefeller dikenal sebagai industrialis dan politikus Amerika Serikat yang mengawali kariernya pada pertengahan abad ke-19. Dimulai oleh John Davison Rockefeller, yang dilahirkan di sebuah kawasan pertanian di Richford, New York, pada 1839.
ADVERTISEMENT
Tahun 1862, John Rockefeller dan mitranya menanamkan modal sebesar 4.000 dolar untuk sebuah perusahaan penyulingan minyak mentah. Pengaruh besarnya pada perusahaan tersebut membuat John ditunjuk sebagai pemilik utama perusahaan menjelang tahun 1867. Ia pun menamakan perusahaannya, Rockefeller, Andrews, dan Flagler.
John Rockefeller berusaha keras untuk melakukan sentralisasi bisnis pada perusahaan minyaknya itu. Ia mencoba menyatukan semua metode produksi dan distribusi di bawah satu payung bisnis. John lalu membangun perusahaan berbadan hukum dengan nama Standard Oil Company pada 1870, yang berubah menjadi Standard Oil Company of New Jersey pada 1899.
Keberhasilan keluarga Rockefeller membangun perusahaan minyak di Amerika ternyata mendapat banyak kritikan dari masyarakat. Banyak yang menganggap perusahaan besar itu telah menghilangkan semangat kompetisi bisnis karena mengendalikan seluruh industri minyak Amerika.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pemerintah federal berhasil menuntut perusahaan tersebut pada 1911 dengan tuduhan melanggar undang-undang anti-monopoli. Akhirnya, perusahaan Standard Oil diputuskan sebagai sebuah monopoli oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat, lalu dibubarkan.
Adanya kasus hukum yang menimpa perusahaannya tidak membuat Rockefeller berputus asa dan meninggalkan begitu saja bisnis yang dibangunnya. Diketahui, keluarga itu berhasil menghasilkan ratusan juta dolar Amerika Serikat selama masa Perang Dunia I dari bisnis lain yang dijalankan.
Keluarga itu juga telah berubah menjadi keluarga yang peduli terhadap permasalahan sosial. John Rockefeller banyak menyumbangkan uangnya untuk lembaga-lembaga sosial yang banyak dibentuk pasca-perang.
Putra satu-satunya John Rockefeller, John D. Rockefeller, Jr., meneruskan perusahaan keluarga di bidang industri. Sama seperti ayahnya, Rockefeller, Jr. memfokuskan dirinya di bidang sosial setelah Perang Dunia I.
ADVERTISEMENT
Ia mulai menghimpun dana untuk merestorasi Colonial Willamsburg di Virgnia. Keluarga Rockefeller juga menyumbangkan sebidang tanah senilai 9 juta dolar untuk membangun gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota New York.
Anggota keluarga Rockefeller lainnya mulai memasuki dunia perpolitikan Amerika Serikat. John D. Rockefeller III, terpilih sebagai anggota dewan komisaris di Rockefeller Foundation, yang banyak membantu permasalah sosial di Amerika dan beberapa negara lainnya.
Sementara itu, Nelson Aldrich Rockefeller mulai bergelut di dunia politik sejak tahun 1950-an. Melalui pemilihan, Nelson Rockefeller terpilih sebagai Gubernur New York selama empat tahun masa jabatan, 1959-1973. Ia sempat mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik sebanyak tiga kali, tetapi gagal. Namun pada 1974, ia dipilih oleh Presiden Gerald R. Ford sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Winthrop Rockefeller, yang juga anggota keluarga Rockefeller, tercatat menduduki jabatan Gubernur Arkansas antara tahun 1967 sampai 1971. Selain itu, putra John Rockefeller III, John Davidson Rockefeller IV, dipercaya sebagai Gubernur Viginia Barat sejak tahun 1976 sampai 1984.
-----
Sumber: Crompton, Samuel Willard. 2005. 100 Keluarga yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tangerang : Karisma
Foto: Wikimedia Commons