Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengembangan Teknik Pembuatan Kaca dari Masa ke Masa
6 Oktober 2018 21:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut sebuah legenda populer yang ditulis oleh seorang cendekiawan Romawi, Pliny 'Si Tua', orang-orang Punisia adalah bangsa pertama yang menemukan teknik pembuatan kaca pertama di dunia. Bangsa Punisia dikenal sebagai pelaut yang andal dan menjadi bangsa pertama yang melakukan penjelajahan laut untuk berhubungan dengan bangsa lain.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Punisia menemukan teknik pembuatan kaca tersebut secara tidak sengaja. Hal itu terjadi ketika mereka menggunakan balok-balok natron–sodium karbonat yang dihidrasi–untuk menyangga sebuah pot masak dengan api yang dinyalakan di atas pasir.
Panas dari api tersebut menghasilkan sebuah reaksi pada natron, sehingga mampu melelehkan dua bahan tadi. Hasil lelehan tersebut bergabung dan berubah menjadi sebuah benda yang sekarang kita kenal sebagai kaca.
Potongan kaca tertua yang berhasil ditemukan oleh para arkeolog berasal dari masa Firaun Mesir Amenophis I, yang memerintah sekitar tahun 1557 SM sampai 1530 SM. Setelah diteliti, kaca tersebut dibuat di Mesir dan Mesopotamia menggunakan bahan-bahan yang sama seperti dalam legenda Pliny.
Para ahli pun mengambil kesimpulan bahwa kaca itu dibuat oleh bangsa Punisia, yang telah melakukan hubungan dagang dengan wilayah Mesir dan Mesopotamia. Seperti diketahui, bangsa Punisia yang telah menemukan jalur penjelajahan laut, mulai membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain di luar wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Namun, hubungan mereka dengan bangsa Mesir dan Mesopotamia diketahui telah berlangsung sebelum bangsa Punisia memulai perjalanan lautnya.
Foto: commons.wikimedia.org
Orang-orang Punisia dikenal luas di wilayah Mediterania sebagai penghasil gelas kaca yang sangat baik. Beberapa barang berbahan dasar kaca yang mereka buat dikhususkan untuk kebutuhan ekspor. Sehingga tidak heran jika di Mesir ditemukan kaca yang sama dengan milik orang-orang Punisia.
Sekitar tahun 250 SM, orang-orang Siria menemukan teknik pembuatan kaca yang berbeda dengan orang-orang Punsia. Orang-orang Siria memperkenalkan teknik pembuatan kaca dengan cara ditiup, berbeda dengan sebelumnya yang dicetak.
Beberapa abad setelahnya, bangsa Romawi mencoba menerapkan seni pembuatan kaca dengan cara ditiup tersebut secara besar-besaran. Hal itu membuat harga benda-benda berbahan kaca menjadi lebih murah, dan lebih mudah ditemukan daripada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sekitar tahun 1300 M, Inggris mengembangkan teknik pembuatan kaca yang ditambah dengan oksida timah. Hasilnya adalah sebuah kaca yang memiliki tampilan sangat indah, yang dikenal dengan Kristal. Tahun 1463, seorang pembuat kaca dari Venezia menemukan kaca berkualitas tinggi yang tingkat transparannya sangat tinggi.
Perkembangan lainnya dari teknik pembuatan kaca terjadi pada abad ke-19, ketika Michael J. Owens, berasal dari Toledo, Ohio, membuat botol kaca dengan menggunakan teknik peniupan kaca memakai mesin.
Ia pun mematenkan hasil penemuannya pada 26 Februari 1895. Selanjutnya, metode pembuatan plat kaca datar untuk kebutuhan bangunan ditemukan pada 1910 secara bersamaan oleh dua orang ilmuwan dari negara berbeda, yaitu Irving W. Colburn di Amerika, dan Emile Fourcault di Belgia.
ADVERTISEMENT
Sumber: Yenne, Bill. tt. 100 Penemuan Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta: Transmedia dan Restu Agung