Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Peninggalannya Masih Eksis, Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia Ada di Jateng
22 Januari 2021 19:03 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kereta api merupakan salah satu transportasi andalan yang ada di Indonesia dari zaman kolonial hingga hari ini. Pada masa kolonial. kehadiran alat transportasi berbahan bakar kayu jati dan batu bara ini memudahkan manusia untuk berpindah atau melakukan kegiatan ekonomi dari satu tempat ke tempat lainnya.
ADVERTISEMENT
Perkeretaapian di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Jalur kereta api pertama di negeri ini dibuka di Jawa Tengah pada tahun 1867 oleh perusahaan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dengan rute Samarang - Tanggung. Jalur kereta api itu memiliki jarak 26 kilometer.
Samarang – Tanggung merupakan dua kota yang pertama kali terkoneksi melalui jalur kereta api. Jalur kereta api pertama di Indonesia ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864. Jalur rel kereta ini memiliki lebar 1.435 milimeter dan melewati dua stasiun pemberhentian yaitu Brumbung dan Alastua.
Seluruh pembangunan jalur kereta api ini dipegang oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Kantornya menjadi kantor perkeretaapian pertama di Indonesia yang terletak di Semarang. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 10 Agustus 1867, jalur kereta api Samarang – Tanggung resmi beroperasi.
ADVERTISEMENT
NIS memberlakukan harga tiket yang variatif, yaitu mulai dari 0.45 gulden, 1.5 gulden, hingga 3 gulden sesuai dengan kelas yang dipesan. Bukan hanya manusia yang dapat berpergian menggunakan kereta api ini. Mulai dari hewan ternak, hasil bumi, pedati, hingga gerobak dapat dinaikkan ke dalam kereta ini.
Kereta Samarang – Tanggung beroperasi dua kali sehari, pada pagi dan sore hari dengan waktu tempuh selama 1 jam. Kereta akan berangkat dari Stasiun Samarang pada pagi hari pukul 07.00 dan akan tiba di Stasiun Tanggung pada pukul 08.00 pagi. Sedangkan pada sore harinya, kereta akan berangkat pada pukul 16.00 dari Stasiun Tanggung dan tiba pada pukul 17.00 di Stasiun Semarang.
Hingga saat ini, stasiun Tanggung-lah yang masih berdiri dan beroperasi, sedangkan stasiun Samarang sudah lama dinonaktifkan sejak 1914. Sebagian bangunan stasiun tertua ini dibongkar. Aktivitas stasiun dipindahkan ke stasiun Semarang Tawang, karena stasiun Samarang sering terendam banjir rob.
ADVERTISEMENT
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id