Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Jatuhnya Kehormatan Meksiko usai Perang dengan Amerika Serikat
28 September 2018 14:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meksiko mengalami kehilangan yang sangat besar dalam perang ini, termasuk 30.000 nyawa pasukannya
ADVERTISEMENT
Perang antara Amerika Serikat dengan Meksiko ini terjadi pada bulan Mei 1846 di Sungai Rio Grande. Saat itu, pasukan Meksiko mencoba menguasai wilayah Texas, yang sebelumnya telah diklaim sebagai milik Amerika Serikat. Tetapi Meksiko bersikeras bahwa Sungai Neuces, yang ada di Texas, merupakan batas paling selatan negaranya.
Meksiko yang saat itu memiliki kekuatan militer lebih unggul dari Amerika Serikat, mulai memprovokasi tetangganya itu. Ketika perang dimulai, para pengamat di Eropa sangat yakin Meksiko akan memenangkan persengketaan wilayah tersebut. Mereka beralasan bahwa Meksiko memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak, ditambah pengalaman militer yang telah menjadi tradisi di negara itu.
Namun para pengamat Eropa itu tidak menyadari bahwa “pihak yang mereka anggap akan menang” itu memiliki permasalahan internal yang sangat besar, yaitu korupsi. Sementara “pihak yang mereka anggap akan kalah” memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk memperluas wilayahnya hingga ke Samudera Pasifik, dan mereka yakin dapat akan mewujudkannya dengan cara apapun, tidak peduli bangsa mana yang menghalangi.
ADVERTISEMENT
Pemimpin perang dari Amerika, Zachary Taylor (1784-1850), memenangkan dua pertempuran pertama. Ia berhasil memimpin pasukannya menduduki kota-kota Meksiko, seperti Matamoros dan Monterrey.
Pada saat yang bersamaan, muncul sebuah gerakan kemerdekaan di California yang melahirkan Republik Bear Flag. Republik yang sangat singkat itu didirikan oleh para petualang Amerika yang hidup di bawah kekuasaan Meksiko. Hal itu cukup merepotkan pemerintah Amerika karena mendapat perlawanan dari dua arah.
Pasukan Meksiko terus melakukan perlawanan tanpa kenal menyerah, terutama ketika Antonio Lopez de Santa Anna kembali menjadi presiden Meksiko. Santa Anna membawa pasukan dalam jumlah besar bergerak ke utara untuk menghadapi Jenderal Taylor dalam Perang Buena Vista. Perang itu memakan korban yang cukup besar dari kedua pihak. Meksiko mengalami kekalahan, dan memilih mundur ke wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Jenderal Winfield Scott (1786-1866) mengambil alih Veracruz di Pantai Timur Meksiko. Jenderal Scott lalu membawa sekitar 10.000 pasukan menuju pedalaman Meksiko untuk menghadapi pasukan Santa Anna yang menolak menyetujui tuntutan Amerika Serikat.
Jenderal Scott dan pasukannya tiba di luar Mexico City pada bulan September 1847 dan mulai melakukan serangkaian peperangan hingga akhirnya mereka menguasai seluruh kota pada 14 September 1847. Santa Anna dan pasukannya melarikan diri meninggalkan kota yang telah diduduki pasukan Amerika.
Perjanjian damai lalu dihasilkan dalam Perjanjian Guadeloupe Hidalgo pada bulan Februari 1848. Isi perjanjian itu memberikan Texas, California, sebagian Arizona, New Mexico, Colorado, dan Nevada kepada pihak Amerika. Sementara, Meksiko kehilangan sebagian besar wilayah, kehormatan, serta warganya, yang diperkirakan mencapai 30.000 jiwa.
ADVERTISEMENT
Sumber: Crompton, Samuel Willard. 2007. 100 Peperangan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto: commons.wikimedia.org