Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Perang Gaixia, Pertempuran 2 Negara pada Masa Tiongkok Kuno
27 Maret 2021 22:01 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pertempuran Gaixia adalah pertempuran yang menentukan konflik antara Chu dengan Han (206-202 SM). Liu Bang dari Negara Han dikalahkan Xiang Yu dari Negara Chu dan kemudian ia mendirikan Dinasti Han. Pertempuran terjadi di sebuah ngarai di dataran tengah Tiongkok. Perang ini adalah puncak dari empat tahun perang saudara yang pecah setelah runtuhnya Dinasti Qin.
ADVERTISEMENT
Xiang Yu dan Liu Bang bertempur bersama melawan pasukan Qin, tak lama setelah Shi Huangdi, kaisar pertama Qin meninggal dan kendali Qin atas negara itu mulai goyah. Namun, setelah jatuhnya ibu kota Qin, Xianyang pada 206 SM, konflik kepentingan justru membuat Xiang Yu dan Liu Bang bermusuhan dan mereka saling menyerang.
Liu Bang akhirnya menang ketika jendralnya Han Xin menculik istri Xiang Yu, Nyonya Yu dan membujuk Xiang Yu ke Gaixia untuk menyelamatkannya. Setelah mengalahkan Xiang Yu, Liu Bang mengambil nama Gaozu sebagai kaisar pertama dan pendiri Dinasti Han.
Antara tahun 206 dan 202 SM, pasukan Han dan Chu bertempur satu sama lain dan ditambah dengan pasukan sekutunya masing-masing. Perang antara negara Chu dengan Han merenggut ribuan nyawa dan menghancurkan daerah pertanian yang luas serta daerah perkotaan.
ADVERTISEMENT
Perang antara pasukan Han dan Chu terus berkecamuk sampai 203 SM. Hingga suatu ketika Xiang Yu menegosiasikan perdamaian yang dikenal sebagai Perjanjian Gerbang Hong (atau Perjanjian Kanal Hong). Di bawah ketentuan perjanjian, China akan dibagi antara Han dan Chu. Liu Bang menandatangani perjanjian tetapi ia menginginkan penyatuan. Kemudian, salah satu pihak ada yang melanggar perjanjian kemudian konflik pun dilanjutkan. Pada akhirnya, pihak Xiang Yu menang dari konflik ini.
Sumber: ancient.eu