Ketika Swiss Melepaskan Diri dari Kekaisaran Romawi Suci

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
14 Desember 2018 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perang (Foto: Devanath/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perang (Foto: Devanath/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Switzerland, dahulunya dikendalikan oleh sebuah keluarga bangsawan besar Eropa, sebelum akhirnya memerdekakan diri pada abad ke-14. Orang-orang di wilayah itu mulai memperjuangkan kebebasannya pada tahun 1291, melalui serangkaian pertempuran yang melibatkan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Sebagai keturunan Helvesi–suku bangsa Celtic yang telah ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi, di bawah pimpinan Julius Caesar–rakyat Swiss saat itu dikuasai oleh keluarga Habsburg, yang memerintah di wilayah Austria dan Kekaisaran Romawi Suci.
Saat itu masyarakat Swiss tidak memiliki pemimpin negara, walau terdapat keluarga bangsawan yang cukup besar. Hal itu dikarenakan pengaruh keluarga Habsburg di wilayah tersebut sebagai keturunan keluarga penakluk dari Kekaisaran Romawi Suci. Pengaruhnya bahkan tampak pada perkembangan kebudayaan di wilayah Swiss, yang didominasi oleh kebudayaan Romawi, dan mulai menghilangkan ciri kebudayaan bangsa Celtic.
Pada 1291, tokoh masyarakat wilayah Uri, Schwyz (yang namanya akan digunakan sebagai nama negara Swiss) dan Unterwalden, bertemu di sebuah ladang kecil, bernama Rutli, di tepi Danau Lucerne. Mereka mendeklarasikan perlawanan terhadap keluarga Habsburg, dengan membuat Konfederasi Liga Jerman Atas, atau dikenal juga sebagai Liga Abadi.
ADVERTISEMENT
Deklarasi kemerdekaan orang-orang Swiss tersebut dilakukan setelah mereka mendengar kabar bahwa Kaisar Romawi Suci, Rudolph, telah wafat. Mereka yakin bahwa pilihan terbaik untuk mencapai kebebasan bagi rakyat Swiss hanyalah melalui perlawanan.
Namun, keinginan rakyat Swiss itu ternyata tidak didengar oleh keluarga Habsburg. Walau mereka telah mendeklarasikan kemerdekaannya, keluarga Habsburg bersikeras tidak akan menyerahkan wilayah utara Pegunungan Alpen kepada Schwyz, maupun Unterwalden.
Orang-orang yang berada di pegunungan Swiss kemudian bergabung dengan pasukan pemberontak lainnya untuk menghadapi serangan tentara Austria pada 1315, yang dipimpin oleh Duke Leopold III.
Pertempuran besar, yang kemudian dikenal sebagai Perang Morgarten itu berhasil dimenangkan oleh prajurit Swiss. Meskipun pasukan Austria memiliki persenjataan yang lebih lengkap, ditambah pasukan berkuda yang sangat besar, mereka tidak memiliki pengalaman yang baik di wilayah pegunungan Swiss.
Ketika Swiss Melepaskan Diri dari Kekaisaran Romawi Suci (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Setelah hasil pertempuran yang sangat baik dilakukan oleh pasukan Swiss, lima wilayah di Swiss lainnya–Lucerne, Zurich, Bern, Zug, dan Glarus– memutuskan untuk bergabung dengan Liga kemerdekaan ini, antara tahun 1322 sampai 1353.
Pasukan Austria kembali memasuki wilayah Swiss sekitar tahun 1355, dengan jumlah tentara yang lebih besar. Namun mereka dipaksa berbalik arah, setelah pasukan Swiss berhasil melancarkan strategi penyerangan yang cerdik di sepanjang perlintasan pasukan Austria, di wilayah pegunungan terjal.
Orang-orang Austria kembali mencoba upaya mereka menaklukkan wilayah Swiss pada 1385. Kali ini, Leopold memimpin sendiri serangan pasukan Austria tersebut, yang puncaknya terjadi pada Perang Sempach.
Pasukan kavaleri Austria yang bersenjata lengkap bertempur tanpa menggunakan kuda, strategi yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Austria. Mereka mencoba menyeimbangi kelincahan pasukan Swiss di tempat-tempat yang sulit terjangkau jika menunggangi kuda, ditambah senjata orang-orang Swiss, berupa tombak dan kapak panjang yang memang diperuntukan menyerang pasukan berkuda.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya itu nyatanya tidak dapat menghindarkan Austria dari kekalahan mereka atas pasukan Swiss. Leopold dan sebagian besar pasukannya tewas dalam pertempuran besar tersebut, yang menjadi salah satu perang paling merugikan bagi Austria.
Entah apa yang dipikirkan oleh penguasa Austria saat itu, mereka kembali mengirimkan pasukannya pada 1388 hanya untuk kembali menelan kekalahan pada Perang Nafels.
Akhirnya, pada 1394, Austria menandatangani perjanjian damai selama 20 tahun, dan menghentikan klaimnya atas tanah Lucerne, Zug, dan Glarus. Meskipun setelah Switzerland masih dianggap wilayah bawahan Kekaisaran Romawi Suci, namun mereka telah memerintah wilayahnya sendiri.
Sumber: Crompton, Samuel Willard. 2007. 100 Peperangan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang: Karisma