Konten dari Pengguna

Perang Makedonia Ketiga, Penegasan Kekuatan Tempur Romawi

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
28 Agustus 2018 16:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alexander Agung (Foto: Wikipedia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Alexander Agung (Foto: Wikipedia.org)
ADVERTISEMENT
Setelah meredam ancaman dari bangsa Kartago dalam Perang Punic Kedua, pasukan Romawi segera mengalihkan perhatiannya ke timur. Mereka segera berperang dengan Kerajaan Makedonia yang cukup lama telah berkuasa.
ADVERTISEMENT
Romawi mempersiapkan dengan matang kekuatan tempur mereka demi menghadapi Makedonia yang telah melahirkan seorang prajurit tangguh di masa lampau, yaitu Alexander The Great.
Raja Preseus dari Makedonia memulai sebuah upaya pembunuhan terhadap Eumenes II, raja Pergamum, tetapi tidak berhasil. Kerajaan Pergamum lalu menyatakan perang dengan Makedonia. Romawi yang sedang merencanakan penyerangan kepada Makedonia, memanfaatkan dengan baik keadaan tersebut dan mendukung Pergamum.
Romawi mempersiapkan pasukan dalam jumlah besar di bawah pimpinan P. Lucinius Carassus untuk menyerang Makedonia. Pasukan Romawi bergerak melewati Iliria pada 171 SM.
Makedonia berhasil mengalahkan pasukan Romawi dalam Perang Callicinus di dekat wilayah Larissa. Kekuatan Makedonia masih terlalu kuat bagi Romawi, sehingga pasukan Romawi lainnya yang berada di Thessaly terpaksa harus mundur.
ADVERTISEMENT
Upaya lainnya dari pasukan Romawi datang dari Q. Marcius Philippus tahun 169 SM, tetapi kembali mengalami kegagalan. Romawi yang masih berambisi menghancurkan Makedonia mengetahui bahwa Raja Perseus tengah berupaya menarik suku Gallic untuk membantu kekuatan mereka.
Hal itu tentu akan mempersulit Romawi menguasai Makedonia. Akhirnya Romawi mengutus Lucius Aemilius Paulus untuk memimpin pasukan Romawi mengagalkan upaya tersebut.
Lucius Aemilius Paulus (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Lucius Aemilius Paulus (Foto: Wikimedia Commons)
Paulus mengirim sebagian pasukannya untuk bergerak di sekitar Gunung Olympus dalam upaya mengurung pergerakan pasukan Makedonia. Sementara itu, Perseus mempersiapkan pasukannya di sekitar Sungai Aeson, demi menjaga kebutuhan logistik mereka.
Pada Perang Pydna tahun 168 SM, pasukan Makedonia berhasil menekan pasukan Romawi dan memaksanya mundur ke wilayah pegunungan. Namun, upaya Makedonia untuk menekan pasukan Romawi malah menjadi bumerang bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Pasukan Romawi yang mengetahui Makedonia tidak terlalu baik mengenal wilayah pegunungan mereka, memanfaatkannya untuk menyerang balik pasukan Makedonia. Wilayah pegunungan yang terjal mempersulit pergerakan pasukan Makedonia.
Lebih dari 20.000 pasukan Makedonia berhasil dibunuh, dan 12.000 lainnya berhasil ditangkap. Namun, Perseus berhasil melarikan diri, walau pada akhirnya ia memilih untuk menyerah, dan wafat dalam hukumannya di Romawi.
Setelah mengalami kekalahan yang sangat besar dari Romawi, Makedonia dibagi menjadi empat bagian wilayah, yang seluruhnya berada di bawah pengawasan pemerintah Romawi.
Sumber : Crompton, Samuel Willard. 2007. 100 Peperangan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : commons.wikimedia.org
Perang Makedonia Ketiga, Penegasan Kekuatan Tempur Romawi (2)
zoom-in-whitePerbesar