Periode Perang Salib IV, Keputusan Penting Pasukan Salib

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
6 Mei 2018 8:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perang Salib IV dilatarbelakangi oleh misi pasukan salib untuk merebut wilayah Jerusalem yang sebelumnya gagal dilalukan pada Perang Salib III. Kegagalan pada misi sebelumnya benar-benar membuat para penguasa Eropa kewalahan dalam menancapkan pengaruhnya di tanah suci mereka.
ADVERTISEMENT
Sulitnya mereka menandingi kekuatan pasukan Muslim yang berhasil memukul mundur pasukan salib menjadi peringatan penting bagi para penguasa untuk membuat strategi yang akan dimainkan pada ekspedisi keempat ini. Perang Salib IV berlangung kurang lebih selama dua tahun, yaitu sejak tahun 1202 sampai 1204.
Berbeda dengan ekspedisi pasukan Eropa pada Perang Salib sebelumnya yang langsung mengarahkan pasukan untuk menyerang wilayah Jerusalem, pada Perang Salib IV pasukan Eropa terlebih dahulu diarahkan untuk menguasai wilayah Mesir sebelum akhirnya berperang dengan pasukan Muslim di wilayah Jerusalem.
Pemilihan invasi ke Mesir dilakukan sebagI upaya pelemahan kekuatan pasukan Muslim di Jerusalem karena wilayah itu merupakan pusat kekuasaan dari Dinasti Ayyubi, yang saat itu tengah memerintah wilayah Jerusalem.
ADVERTISEMENT
Strategi baru yang diterapkan oleh para penguasa Eropa itu ternyata terbukti efektif. Pasukan salib berhasil menguasai wilayah Mesir yang pertahanannya terbagi dengan wilayah Jerusalem sehingga tidak banyak melakukan perlawanan ketika mereka diserang oleh pasukan salib yang cukup besar.
Setelah berhasil menaklukan Mesir, pasukan Salib yang hendak berangkat ke Jerusalem untuk melaksanakan misi utama mereka, sedikit merubah rencananya dengan terlebih dahulu pergi ke wilayah Bizantium.
Mereka tiba di sana pada Januari 1203, dan langsung menemui pangeran kerajaan Bizantium, Alexios Angelos, untuk membicarakan mengenai kerjasama militer. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa pasukan salib Eropa akan membantu Alexios Angelos untuk merebut wilayah Constantinopel.
Sebagai gantinya, Bizantium akan memberikan bantuan kekuatan militer yang sangat besar bagi pasukan salib demi misi mereka merebut Jerusalem. Sebuah kesepakatan yang sangat menguntungkan kedua pihak, terutama bagi pasukan salib yang semakin optimis dalam misi Perang Salib nya jika ada bantuan dari pihak Bizantium.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pasukan salib akhirnya berhasil mencapai Constantinopel pada 23 Juni 1203. Setelah melalui pertempuran yang cukup sengit, pasukan Bizantium dengan dukungan pasukan Eropa berhasil menklukan Constantinopel, dan Alexios Angelos dinobatkan sebagai raja Bizantium.
Tetapi belum genap setahun berkuasa, Alexios Angelos, yang bergelar Alexios IV, diturunkan secara paksa dari jabatannya setelah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat Constantinopel.
Permasalahan yang terjadi di wilayah Constantinopel semakin pelik ketika Alexios Angelos terbunuh pada Februari 1204. Janji yang diharapkan oleh pasukan salib akhirnya tidak dapat terpenuhi dan posisi mereka di Constantinopel sedikit terancam.
Pasukan salib akhirnya kemplbali gagal dalam misi penaklukan Jerusalem. Namun kali ini mereka berhasil membawa pulang sebuah wilayah yang dapat digunakan sebagai basis peretahanan mereka sebelum mencapai Jerusalem.
ADVERTISEMENT
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book
Foto : repro-tableaux.com
sejar