Peristiwa Mont Blanc, Ledakan Terbesar dalam Sejarah Sebelum Penggunaan Bom Atom

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
20 Juni 2018 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun 1917, Pelabuhan Halifax, Kanada, dikejutkan dengan suara ledakan yang amat dahsyat. Sebuah kapal pengangkut amunisi milik Prancis, Mont Blanc, terbakar dan meledak setelah bertabrakan dengan sebuah kapal kecil. Ledakan kapal Mont Blanc itu menjadi bencana ledakan tak disengaja terbesar sepanjang masa. Peristiwa ini juga disebut sebagai ledakan buatan manusia terbesar sebelum bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945.
ADVERTISEMENT
Mont Blanc memasuki Pelabuhan Halifax pada Selasa Pagi, 6 Desember 1917, untuk menjumpai kapal perang Inggris, High Flyer. Kapal berbendera Prancis itu sebelumnya berlayar dari New York menuju Eropa. Rencananya kapal perang Inggris akan mengawal perjalanan pulang Mont Blanc menuju Prancis, yang sudah sangat ditunggu pasukan Prancis itu.
Mont Blanc kala itu mengangkut muatan bahan peledak berdaya ledak tinggi dalam jumlah yang sangat besar. Terdapat 35 ton cairan bensin yang mudah terbakar, dan 2.300 ton asam picric basah dan kering sebagai bahan pembuatan peledak. Selain itu terdapat 200 ton TNT, 10 bahan peledak tinggi, dan amunisi yang sangat banyak.
Ketika hendak meninggalkan Pelabuhan Halifax menuju terusan “The Narrows”, sebuah kapal Belgia, Imo, bergerak menuju ke arah yang sama dengan jalur Mont Blanc. Nahkoda Mont Blanc lantas membunyikan terompet kapal tanda bahwa kapalnya berada di jalur kiri. Kapal Imo pun membunyikan peluitnya menandakan bahwa dirinya sedang membelokkan kapalnya menuju pelabuhan, yang berarti berada tepat di jalur Mont Blanc. Kapal bermuatan peledak itu tetap berada di jalur kiri dan kapten kapal beraharap bahwa Imo akan tetap di jalur kanan untuk meberikan jalan bagi Mont Blanc.
ADVERTISEMENT
Ternyata anggapannya keliru, kapal Imo tetap berjalan ke arah Mont Blanc, dan berada tepat di jalur tabrakan dengan kapal “berbahaya” itu. Nahkoda Mont Blanc mencoba membelokkan kapalnya menghindari kapal Imo yang hendak menabrak lambung kapal berisi dinamit berdaya ledak tinggi. Manuver yang dilakukan oleh kapten Mont Blanc berhasil menyelamatkan lambung kapal bermuatan TNT itu dari hantaman keras kapal Imo, tetapi ternyata lambung kapal telah robek. Sebanyak 25 barel bensin hancur dan terbuka, bercampur dengan asam picric, hingga menyebabkan api segera menyala.
Awalnya para kelasi kapal mencoba untuk mamadamkan api yang mulai membesar karena mereka menyadari bahwa akan sangat berbahaya jika api menjalar ke bagian dinamit. Namun upaya mereka terbukti sia-sia, dan selang beberapa menit setelah api muncul, kapten kapal memerintahkan untuk meninggalkan kapal. Mereka berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki sekoci menuju pantai. Sementara itu, Mont Blanc yang tengah terbakar bergerak tak menentu arah. Kapal itu bergerak menuju dermaga, mengakibatkan kebakaran hebat di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dua puluh menit setelah tabrakan antara Mont Blanc dan Imo terjadi, kapal itu telah benar-benar terbakar dan meledakkan seluruh muatan di dalamnya. Ledakan itu sangatlah besar hingga daerah pinggir kota Richmond dan semua orang yang berada di dalamnya tidak dapat diselamatkan. Lebih dari 1600 orang tewas seketika, seluruh bangunan kota hancur, menerbangkan pecahan kaca yang melukai ribuan orang disekitarnya. Besarnya ledakan membuat kaca bangunan yang berjarak 95 km dari dermaga seluruhnya pecah.
Bantuan mulai banyak berdatangan dari berbagai negara, mereka mencoba membangun kembali kota yang telah hancur itu dan menyelamatkan para korban yang selamat. Keadaan di wilayah sekitar bencana itu semakin rumit setelah badai salju datang ke wilayah Richmond dan Dartmouth yang telah hancur, beberapa hari setelah ledakan itu terjadi. Hal tersebut sangat menghambat pengiriman bantuan, dan banyak orang yang tewas akibat tidak terlindungi dari udara yang amat dingin.
ADVERTISEMENT
Sumber : Spignesi, Stephen J. 2007. 100 Bencana Terbesar Sepanjang Masa. Tanggerang : Karisma
Foto : failuremag.com