news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perkembangan Penggunaan Pakaian Dalam di Dunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
27 Januari 2018 8:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria dan wanita  (Foto: Pixabay/ ArtsyBee)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria dan wanita (Foto: Pixabay/ ArtsyBee)
ADVERTISEMENT
Celana dalam diperkirakan sudah dipakai oleh manusia sejak 6000 tahun yang lalu dengan bentuk yang sangat sederhana berbentuk cawat. Bentuk yang paling bertama dan sederhana dari cawat hanyalah sebuah strip panjang yang melewati kedua belahan kaki, kemudian diikat di sekitar pinggang. Cawat digunakan oleh orang-orang zaman dahulu sebagai pakaian utama ketika cuaca panas, sedangkan ketika cuaca dingin cawat akan dilapisi oleh pakaian lain untuk menghindari dingin.
ADVERTISEMENT
Pada abad pertengahan di Barat, pakaian dalam pria dibuat menjadi lebih longgar dengan bahan yang lembut dan mirip dengan celana, disebut braies. Cara memakai braies yaitu dengan memasukan kedua kaki ke dalam lingkaran, kemudian bagian atas braies diikat di bagian pinggang. Akhir abad ke-16, Raja Henry VIII dari Inggris memperkenalkan braies untuk kalangan bangsawan. Setelah itu penggunaan braies semakin meluas dan menjadi tren pakaian pada masa itu.
Pakaian dalam wanita abad pertengahan menggunakan pakaian ketat yang disebut kamisol, dipadukan dengan braies untuk bagian bawah tubuh mereka. Selama musim dingin, para wanita di Barat menggunakan rok tambahan sebelum menggunakan gaun. Pada abad ke-16 muncul rok berbahan dasar batang pohon willow, yang membuat tampilan rok menjadi kaku. Rok tersebut menonjolkan bentuk tubuh penggunanya, sehingga wanita-wanita Eropa berlomba-lomba membentuk tubuh ideal mereka.
ADVERTISEMENT
Sejak penemuan mesin pintal pada abad ke-18, produksi kain katun menjadi lebih mudah. Hal tersebut memungkinkan pabrik-pabrik membuat pakian dalam dengan jumlah yang sangat banyak dalam satu kali produksi. Orang-orang sudah tidak perlu membuat pakaian dalam mereka sendiri di rumah. Penggunaan korset semakin meluas di kalangan wanita untuk membentuk tubuh mereka. Korset dibentuk dengan menarik bahu ke belakang untuk membentuk dada lebih tinggi, dan membentuk postur tegak. Bentuk korset sendiri dibuat lebih kecil menggunakan rangka yang lebih ringan.
Memasuki tahun 1860, korset menjadi pakaian dalam penting yang wajib digunakan oleh para wanita karena memiliki pinggang yang kecil merupakan lambang kecantikan wanita pada masa itu. Korset kemudian dibuat menggunakan bahan yang tak lazim, seperti tulang ikan paus dan baja. Bahan-bahan tersebut membuat rusak organ dalam penggunanya jika terus menerus digunakan. Sehingga pada tahun 1880 terjadi kampanye menghilangkan penggunaan korset yang dapat merusak tubuh. Kemudian orang-orang mulai mencari cara dalam pembuatan korset yang tidak akan merusak tubuh.
ADVERTISEMENT
Produksi pakaian dalam semakin berkembang pesat di seluruh dunia, sehingga dibuatlah iklan pakaian dalam pertama tahun 1911 di Amerika Serikat. Walaupun ketika itu hal utama dalam penggunaan pakaian dalam adalah kenyamanan ketika digunakan, bukan motif yang digunakan. Pada 1935, perusahaan Coopers menjual pakaian dalam berbentuk segitiga pertama untuk pria.
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Change.
Foto : vebma.com
Perkembangan Penggunaan Pakaian Dalam di Dunia (1)
zoom-in-whitePerbesar