Perkembangan Seni Rupa Masa Islam di Indonesia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
29 Januari 2018 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kesenian Islam, utamanya seni rupa, menampilkan ragam seni tulisan yang dibuat indah menggunakan pola-pola tertentu, disebut kaligrafi. Pola gambar yang paling awal berkembang pada kesenian Islam adalah pola-pola yang diambil dari dunia tumbuhan (floralisik) dan pola-pola geometrik. Sejak awal seni rupa Islam tidak membuat pola yang diambil dari bentuk hewan, manusia, atau perwujudan dari makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua pendapat mengenai pola makhluk hidup yang digunakan dalam kesenian Islam. Pertama, meyakini bahwa pembuatan pola makhluk hidup, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an tidak diperbolehkan. Dan kedua, berpendapat bahwa pembuatan pola makhluk hidup pada lukisan, gambar, atau patung tidak akan menjadi objek pemujaan seperti berhala.
Sejak abad ke-13, di Timur Tengah terdapat pola kaligrafi yang menggambarkan dunia binatang, seperti burung, kuda, dan lain sebagainya. Jika masjid-masjid kuno di Timur Tengah banyak menampilkan beragam jenis kaligrafi di dinding utamanya, di Indonesia perkembangan kaligrafi di masjid-masjid baru muncul ketika abad ke-20.
Berbeda dengan perkembangan kaligrafi di masjid-masjid, perkembangan kaligrafi pada nisan-nisan kubur di Indonesia diketahui berasal dari abad ke-11. Nisan kubur pertama yang terdapat kaligrafi di dalamnya adalah nisan kubur Fatimah binti Maimun binti Hibatullah yang wafat tahun 1082 M. Makam tersebut ditemukan di Leran Gersik, Jawa Timur. Nisan tersebut ditulis dalam huruf Arab dengan tulisan kaligrafi Kufik Timur. Kemudian nisan kubur Sultan Malik as-Salih yang wafat pada 1297 M di situs kerajaan Samudera Pasai. Bentuk tulisan kaligrafi pada nisan tersebut adalah kaligrafi Thuluth.
ADVERTISEMENT
Seni rupa Islam selain dalam bentuk tulisan-tulisan indah, ada dalam bentuk pola-pola gambar. Seperti pada beberapa nisan kubur akan ditemukan hiasan berpola dedaunan dan juga geometrik. Di Indonesia yang banyak menggunakan pola-pola tersebut adalah batu nisan dari kerajaan Aceh, dan dari pecahan hiasan dari situs kerajaan Banten Lama. Berbagai barang pun ditemukan menggunakan hiasan-hiasan berbagai pola, seperti yang ditemukan pada kain batik, pusaka-pusaka, atau benda-benda keperluan sehari-hari
Sumber : Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta : Balai Pustaka.
Gerbang kaligrafi bismillahirrahmanirrahim (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)