Pertempuran Hastings yang Membuka Peradaban Inggris

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Inggris mencapai puncak kekuasaannya selama abad ke-19, menjadi kerajaan terbesar di dunia dengan kekuatan yang tak tertandingi oleh kerajaan lain saat itu.
ADVERTISEMENT
Namun, sejarah mencatat bahwa selama masa Kekaisaran Romawi berkuasa, Inggris bukanlah apa-apa. Mereka hanyalah sebuah wilayah di perbatasan yang belum terjamah, tanpa kekuatan, tanpa sumber daya, tanpa pemerintahan yang jelas.
Bangsa Kelt, yang tinggal di Kepulauan Inggris, memilih untuk hidup mandiri memanfaatkan alam yang ada di sekitarnya. Mereka tidak berhubungan dengan siapapun yang jauh dari wilayah kekuasaannya.
Namun tidak diragukan lagi, bahwa mereka yang ada di Kepulauan Inggris tunduk kepada Kekaisaran Romawi sampai abad ke-5, dan kepada bangsa Anglo-Saxon setelahnya.
Menjelang abad ke-5, setelah Romawi mulai melemah, bangsa Viking mendirikan kekuasaannya di tanah Inggris. Sekitar akhir abad ke-9, Anglo-Saxon berkuasa penuh atas wilayah Inggris Raya. Mereka mulai memerintah dari tahun 828 M, hingga tahun 1066 M.
ADVERTISEMENT
Tahun 1066, Raja Harold II (1027-1066), menggantikan saudara laki-lakinya, Edward, sebagai raja Inggris. Edward sebelumnya sudah menjanjikan takhta kepada Harold secara terbuka, disaksikan oleh banyak orang.
Ilustrasi Perang (Foto: Devanath/Pixabay)
Namun pemberian kekuasaan itu tidak mudah, karena saudara tiri Edward, William dari Normandia (1027-1087), menuntut hak yang sama. Diketahui, William pun dijanjikan kekuasaan oleh Harold, yang akan mendukungnya sebagai raja Inggris.
William lalu menghimpun kekuatan yang terdiri dari prajurit-prajurit Normandia, dan Prancis. Mereka menyeberangi Selat Inggris dari Normandi, yang berada di sebelah utara Prancis, dalam jumlah yang cukup besar untuk menyerang wilayah Inggris. Harold yang sudah siap menyerang, gagal memukul mundur pasukan William. Akhirnya keduanya harus berhadapan di Pertempuran Hastings pada 14 Oktober 1066.
ADVERTISEMENT
Pasukan Inggris, yang bertempur dengan berjalan kaki, tidak sebanding dengan pasukan Normandi bersenjata lengkap, yang bertempur menunggang kuda.
Pasukan Normandi di bawah pimpinan William sangat tangguh, hingga akhirnya pasukan Harold harus mengakui kekalahannya. Raja Harold II, dan ratusan prajuritnya tewas dalam pertempuran tersebut.
Pada hari Natal, William dinobatkan sebagai raja Inggris yang baru menggantikan Harold. Ia dikenal sebagai “William sang Penakluk”. Dengan masuknya William, serta pasukan Normanida, ke dalam pemerintahan, Inggris mulai terbuka pada pengaruh-pengaruh seni dan sastra Eropa. Inggris mengadopsi berbagai seni dan sastra terbaik dari Eropa, tetapi tetap mempertahankan bahasanya.
Sumber: Yenne, Bill. tt. 100 Peristiwa yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang: Karisma
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT