Pertempuran Iwo Jima yang Ikonik dalam Riwayat Perang Pasifik

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
4 Maret 2021 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pertempuran Iwo Jima terjadi pada tahun 1945, pada saat bulan-bulan terakhir Perang Dunia II. Oleh para sejarawan peperangan tersebut dianggap sebagai salah satu perang paling ikonik dari rangkaian Perang Pasifik. Pada masa itu, pasukan Amerika dan sekutunya bertempur melawan Kekaisaran Jepang di seberang Samudra Pasifik yang luas.
ADVERTISEMENT
Peristiwa perang ini begitu berarti dalam sejarah militer Amerika. Pertempuran Iwo Jima berlangsung selama lima minggu, dari 19 Februari hingga 26 Maret 1945. Pertempuran itu menyebabkan hampir 7.000 Marinir AS tewas dan 20.000 lainnya terluka, menurut The National WWII Museum.
Nama Iwo Jima sebenarnya adalah nama sebuah pulau vulkanik kecil sekitar 650 mil laut (1.200 km) di selatan Tokyo. Pulau ini masih masuk dalam wilayah Jepang dan pulau ini hanya berukuran delapan mil persegi (21 km persegi) dan merupakan bagian dari gugusan kepulauan vulkanik.
Sumber: Wikimedia Commons
Selama Perang Dunia II, komandan garnisun Jepang yang berkekuatan 22.000 orang, Jenderal Tadamichi Kuribayashi, mengubah pulau itu menjadi sebuah benteng. Pada musim dingin tahun 1944 hingga 1945, ia membangun bunker, terowongan, parit, dan gua berbenteng. Pertahanan ini menambah ratusan artileri yang sudah dipasang di Iwo Jima.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Iwo Jima menjadi sasaran Amerika sebagai bagian dari strategi "Island Hopping" oleh sekutu. Dalam strategi itu mereka akan menyerang sebuah pulau, mendirikan pangkalan militer di sana dan kemudian melancarkan serangan ke pulau lain. Oleh karena itu, Iwo Jima dianggap sebagai batu loncatan untuk invasi ke daratan Jepang.
Sumber: Wikimedia Commons
Pihak Amerika menderita hampir 2.500 korban pada hari pertama. Namun demikian, 30.000 tentara mampu mencapai pantai. Selama beberapa hari berikutnya, pertempuran terkonsentrasi di Gunung Suribachi, yang direbut Amerika pada 23 Februari.
Meskipun Suribachi berhasil dikuasai, Amerika hanya mengambil bagian selatan pulau Iwo Jima. Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan bergerak ke utara untuk menaklukkan seluruh pulau. Jepang menggunakan medan berbatu untuk bersembunyi dan menyiapkan penyergapan guna menghalangi pasukan Amerika. Pertempuran itu berakhir pada 26 Maret 1945, ketika pasukan AS menyatakan bahwa mereka berhasil mengamankan pulau itu.
ADVERTISEMENT
Sumber: livescience.com