Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pertempuran Suku Tlingit dengan Rusia yang Menentukan Nasib Alaska
25 Februari 2021 21:01 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada tahun 1804, orang Tlingit yang tinggal di kota Sitka di Alaska pergi berperang dengan Rusia. Mereka berkonflik dengan orang Rusia yang rata-rata adalah pedagang pakaian bulu. Pertempuran di antara mereka ini berdampak luas yang tak hanya bagi kaum Tlingit tetapi bagi masa depan Alaska yang sedang dipersiapkan menjadi bagian Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Lokasi medan pertempuran yang terjadi sekarang menjadi bagian dari Taman Sejarah Nasional Sitka. Dikabarkan terdapat benteng Tlingit, namun lokasinya masih diperdebatkan hingga sekarang. Thomas Urban dari Cornell University melihat sisa benteng tersebut di peta yang dia buat menggunakan radar penembus tanah dan induksi elektromagnetik.
Pertempuran antara Tlingit dan Rusia sudah berlangsung bertahun-tahun. Pada 1799, Kaisar Rusia, Paul I mengeluarkan dekrit untuk mendirikan Perusahaan Rusia-Amerika dan memberinya monopoli atas perdagangan bulu Rusia di Amerika Utara. Alexander Baranov (atau Baranof) ditugaskan di perusahaan, yang memiliki beberapa pos terdepan di sepanjang pantai Alaska.
Bulu berang-berang merupakan komoditas yang menguntungkan dan untuk mendapatkannya, Baranov membutuhkan kerja sama dari masyarakat Tlingit setempat. Menurut Mary A. Miller, pengawas Taman Sejarah Nasional Sitka, yang merupakan keturunan Rusia-Tlingit. Ketika Baranov dipanggil pergi, Miller menceritakan, dia menginstruksikan untuk anak buahnya agar tidak mengganggu orang Tlingit.
Ternyata, instruksi tersebut tidak diikuti. Pada tahun 1802, setelah terjadi gangguan dan penghinaan kepada orang Tlingit dari orang Rusia, klan Tlingit lalu menyerang pos perdagangan bulu Rusia, menghancurkannya dan membunuh semua orang di dalamnya. Mengetahui bahwa Rusia akan kembali dengan angkatan bersenjata yang lebih besar, Tlingit membangun apa yang mereka sebut Shis'gi Noow, atau "Benteng Sapling," untuk mempertahankan apa yang sekarang dikenal sebagai Pulau Baranov.
ADVERTISEMENT
Rusia berhasil merobohkan benteng tersebut dan pasukan Tlingit dapat dihalau mundur. Setelah perang, Rusia berhasil menguasai Sitka yang menjadi tanda Rusia menguasai seluruh Alaska. Pada akhirnya pada tahun 1867, Alaska dibeli oleh orang Amerika dari kekaisaran Rusia.
Sumber: atlasobscura.com