news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Phytagoras, Filsuf Yunani dan Penemu Konsep Bilangan Matematika

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
25 Februari 2021 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pythagoras adalah seorang filsuf Yunani yang lahir pada tahun 571 SM. Sebagai filsuf ia mengajarkan kedamaian dan transmigrasi jiwa (reinkarnasi), berbudi luhur, berperilaku manusiawi terhadap semua makhluk hidup. Pula ia mengenalkan konsep "bilangan" sebagai kebenaran dalam matematika yang mana secara filosofis tidak hanya menjernihkan pikiran tetapi memungkinkan pemahaman objektif tentang realitas.
ADVERTISEMENT
Ia terkenal di zaman modern akan Teorema Pythagoras-nya, yaitu rumus matematika yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat di dua sisi lainnya. Rumus ini diterapkan untuk mengukur jarak dan ruang, misalnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah gedung.
Sumber: Wikimedia Commons
Meskipun rumus tersebut dikaitkan dengan Pythagoras oleh para penulis kuno, sarjana modern mengutip bukti dari teks Babilonia. Teks Babilonia itu ditulis beberapa masa sebelum Pythagoras, yang membahas rumus yang sangat mirip.
Hampir tidak ada yang diketahui tentang kehidupan pribadi Pythagoras meskipun para penulis seperti Diogenes Laertius, (180-240 M) mencoba mengumpulkan biografi berdasarkan cerita dan dari karya-karya Pythagoras. Biografi Laertius tentang Pythagoras adalah yang paling lengkap tetapi, sayangnya, penulis tidak pernah mengutip sumber-sumber yang diambil, sehingga tidak mungkin menguatkan banyak klaimnya.
Sumber: Wikimedia Commons
Pengaruh Pythagoras pada perkembangan filsafat Yunani sangat besar. Plato mereferensikan Pythagoras dalam sejumlah karyanya. Pemikiran Pythagoras, sebagaimana dipahami dan disampaikan oleh para sejarawan lainnya adalah bentuk dasar dari filsafat Plato. Murid Plato yang terkenal, Aristoteles juga memasukkan ajaran Pythagoras ke dalam pemikirannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Karya Aristoteles kemudian mempengaruhi filsuf, penyair, dan teolog hingga Abad Pertengahan (476-1500 M ) dan memasuki zaman modern. Meskipun Pythagoras tetap menjadi sosok misterius dalam kehidupan pribadinya di zaman kuno, ia dikenal dalam perkembangan pemikiran filosofis dan religius Yunani.
Sumber: ancient.eu