Pidato Bung Tomo dan Tercetusnya Semboyan Merdeka atau Mati

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
10 November 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Bung Tomo Dok: Perpustakaan Negara
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Bung Tomo Dok: Perpustakaan Negara
ADVERTISEMENT
"Merdeka atau mati!"
Semboyan ikonik yang dilontarkan oleh Bung Tomo dalam pidatonya ketika berjuang untuk melawan pasukan Inggris dalam pertempuran Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bung Tomo yang geram dengan sikap Inggris kala itu melakukan pertemuan antara sejumlah pimpinan pasukan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan Badan Perjuangan Bersenjat di Jalan Mawar 10 - 12, Surabaya. Tempat yang berfungsi sebagai markas sekaligus tempat Studio Radio Pemberontakan Bung Tomo. Lewat siaran radio,Bung Tomo berpidato dengan nada lantang, lugas dan berapi-api sehingga mampu mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Inggris.
Foto: Bung Tomo. Dok: Perpustakaan Nasional
Rakyat Surabaya memilih melawan dan menolak ultimatum yang diberikan oleh pasukan Inggris untuk menyerahkan senjata dan berbaris dengan tangan berada di atas kepala.
Berikut isi dari pidato Bung Tomo yang membakar semangat rakyat Surabaya:
ADVERTISEMENT
**