Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Radio Sebagai Media Pembangunan Bangsa Masa Orde Baru
8 Januari 2018 20:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melalui Radio, masyarakat di pedesaan dapat mengenal Indonesia secara luas
ADVERTISEMENT
Radio memiliki peranan penting sebagai pendidikan formal maupun pendidikan non formal untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada setiap masyarakat sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan ketepatan belajar setiap masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat perluasan dan pemerataan belajar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pada masa Orde Baru, RRI merupakan satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dimiliki oleh pemerintah yang berfungsi sebagai media informasi dan hiburan. Selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan siaran radio melalui RRI orientasinya lebih kepada siaran pembangunan dan menyajikan acara pendidikan. RRI berkembang di tengah-tengah perjuangan rakyat yang dimulai ketika masa perjuangan fisik. RRI tampil sebagai media pemersatu bangsa dan menumbuhkan semangat perjuangan.
Pada 27 September 1969 di derah-daerah pedesaan RRI sudah mulai melakukan siaran setelah mendapatkan instruksi dari Kepala Direktorat Penyuluhan Pertanian kepada 44 stasiun RRI dan 26 Dinas Pertanian rakyat tingkat propinsi di seluruh Indonesia berupa siaran pendidikan bagi masyarakat pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta memotivasi dalam pembangunan.
ADVERTISEMENT
Siaran pedesaan melalui media radio dinilai lebih efektif digunakan masyarakat pedesaan dengan tingkat pendidikan rendah bahkan buta huruf dan penyajiannya pun lebih sederhana. Oleh karena itu media siaran melalui radio sangat cocok untuk masyarakat pedesaan sebagai sumber informasi.
Tahun pertama 1969 siaran pedesaan hanya diselenggarakan 56 jam sepekan oleh 30 stasiun penyiaran RRI siaran diselenggarakan dan dilakukan oleh 30 stasiun RRI. Kemudian mengalami peningkatan tahun 1971 oleh 39 stasiun penyiaran RRI dan 35 radio daerah, sehingga jumlah jam siarannya meningkat menjadi 199 jam sepekan dan secara tetap radio penyiaran menjadi 500 jam acara pedesaan setiap pekannya.
Meningkatnya siaran pedesaan didorong dengan adanya kelompok pendengar siaran pedesaan yang terus berkembang dari tahun ke tahunnya dengan adanya kelompok pendengar sehingga kelompok pendengar tersebut membentuk Himpunan Kontak Tani, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Bagi Wanita, Kelompok Pemuda dan Kelompok Wanita Tani. Kualitas informasi yang diterima memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada, seperti misalnya RRI mendiskusikan materi siaran tentang masalah-masalah pertanian. Oleh karena itu, siaran pedesaan diakui sebagai suatu komunikasi yang menunjang pembangunan Nasional.
ADVERTISEMENT
Sumber :
Gayatri S, Handayani M dan Satmoko S. 2007. Format Majalah Udara Pada Siaran Pedesaan. Pdf. Journal of Animal Agricultural Socio-economics.
RRI. Sekali di Udara Tetap di Udara: 40 tahun Radio Republik Indonesia 11 September 1945-1985. Jakarta: PT. Galva Corporation.
Foto : bloomberg.com