Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Riwayat Minum Teh di Cina Sejak 3.000 Tahun yang Lampau
17 Februari 2021 22:02 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di Asia sebenarnya tak hanya Cina saja yang terkenal dengan pengembangan olahan teh. India pun memiliki sejarah panjang dalam meminum teh baik untuk khasiat obat maupun untuk konsumsi. Teh terkenal negara itu adalah teh Assam, Darjeeling dan Masal Chai. Ditanam secara eksklusif di India dan sering dikombinasikan dengan rempah-rempah lain seperti pala, kayu manis, dan jahe.
ADVERTISEMENT
Menurut legenda di Cina sekitar 2737 SM, suatu hari, kaisar Tiongkok bernama Shennong (Shen Nung), yang sekaligus juga ahli herbal dan sarjana biasanya hanya minum air matang lalu beristirahat di bawah pohon teh liar. Tiba-tiba, angin kencang tiba-tiba menyebabkan beberapa daun jatuh dari pohon ke dalam kendi berisi air. Kemudian, setelah meminum minuman itu ke dalam mulutnya, dia merasakan rasa yang sama sekali baru yang membuatnya terkejut sekaligus terpesona.
Orang Cina merahasiakan minuman teh untuk waktu yang lama. Fakta uniknya, penyebutan pertama tentang tanaman ini dalam dokumen tertulis berasal dari abad ketiga SM. Teh hanya digunakan sebagai obat dan bahan penguat, yang dibuat dari daun pohon teh liar.
Sudah hampir 3.000 tahun, daun teh digunakan di Cina sebagai pengobatan masalah perut dan untuk meningkatkan konsentrasi. Para promotor teh panas adalah para biksu Buddha yang menemukan bahwa teh sangat membantu mereka bermeditasi selama berjam-jam. Pada abad kedua SM, biksu Buddha telah menemukan khasiat teh dan berkontribusi pada penanaman dan pengembangannya.
ADVERTISEMENT
Selama Dinasti Tang (618-907) para biksu dari Korea dan Jepang semakin sering datang ke biara-biara Budha di Cina. Setelah bertahun-tahun mereka belajar di Cina, kemudian kembali ke tanah air mereka dengan membawa serta benih tanaman teh untuk melakukan percobaan pertama menanamnya di taman yang tertutup.
Beberapa abad kemudian, teh menjadi minuman yang populer dan tersebar luas. Seni menyiapkan dan minum teh berkembang menjadi ritual dan kedai teh mulai bermunculan. Pada pertengahan abad ke-8 M, minum teh menjadi sangat populer selama Dinasti Tang.
Sekitar tahun 803 M, biksu Dengyo Daishi membawa benih teh pertama ke Jepang. Tak lama kemudian, reputasi minuman minum teh bergengsi ini menyebar ke Korea, Vietnam dan Tibet. Selama berabad-abad, berbagai teknik untuk mengeringkan dan mengolah teh serta berbagai bentuk teh telah dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Orang Eropa mendengar tentang teh dari misionaris yang kembali dari Timur Jauh (Asia Tenggara dan Asia Timur). Namun, Belanda-lah yang pertama kali membawa teh ke Eropa. Minuman teh didatangkan dari Cina ke Eropa oleh Perusahaan Belanda, East India Company pada 1609.
Sumber: ancientpages.com