Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Rumah Perawatan Abad Pertengahan, Cikal Bakal Rumah Sakit Modern
25 Oktober 2018 18:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah sakit menjadi bagian terpenting dari sebuah kota, yang keberadaannya akan sangat menentukan kehidupan penduduk kota tersebut. Sudah sejak ribuan tahun yang lalu, rumah sakit, atau dalam hal ini tempat pengobatan, berdiri mendampingi peradaban-peradaban besar dunia.
ADVERTISEMENT
Walau bentuknya yang berbeda-beda pada setiap peradaban, tetapi fungsi dan tujuannya tetaplah sama yaitu melakukan proses penyembuhan. Misalnya pada peradaban Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani Kuno, kegiatan pengobatan banyak dilakukan di kuil-kuil, yang khusus digunakan untuk tempat mengobati. Setiap kuil akan ditempati oleh beberapa tabib atau pendeta, yang memang bertugas melakukan perawatan.
Berbeda dengan peradaban-peradaban kuno, peradaban Eropa mulai membangun rumah penyembuhannya di tempat-tempat yang dinaungi oleh gereja. Diyakini bahwa rumah sakit modern yang ada saat ini berasal dari konsep rumah sakit di Eropa pada Zaman Pertengahan.
Di Eropa, para biarawan dan biarawati Kristen menciptakan sebuah tempat perlindungan yang disebut “hospitia”, yang meniru model rumah perlindungan bangsa Romawi, “valetudinaria”. Dalam tempat perlindungan itu, para biarawati melakukan perawatan, memberi makan, dan menyediakan pakaian bagi orang-orang yang kesulitan.
ADVERTISEMENT
Saat itu para biarawati tidak hanya berfokus pada mereka yang sedang menderita sakit, tetapi yang kesulitan untuk hidup pun akan ditampung di rumah perlindungan itu. Jenis perawatannya memang akan dibedakan, tetapi secara umum mereka akan mendapat kemudahan dalam menemukan tempat untuk bernaung dan memperoleh makanan secara gratis.
Sebagian besar rumah perawatan di Eropa saat itu memberikan pengawasan, dan penjagaan, serta menjamin tercukupinya segala kebutuhan pokok masyarakat yang membutuhkan, tetapi tidak ada bantuan pengobatan yang profesional. Sehingga pada dasarnya tempat itu menjadi rumah sakit tanpa dokter, karena para biarawan dan biarawati di sana tidak mendapat pendidikan khusus kedokteran.
Tahun 820, Rabanus Maurus, seorang kepala biara, menyusun rencana untuk pembangunan biara di Fulda, Jerman. Ia menambahkan ruangan tambahan khusus untuk biarawan dan biarawati yang sakit. Secara umum, bangunan rumah perawatan di Fulda itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu ruang pengobatan, dan ruang perawatan.
ADVERTISEMENT
Bagian rumah pengobatan, atau rumah sakit, terpisah dari bangunan pengobatan. Orang-orang yang menderita suatu penyakit akan diisolasi di rumah pengobatan hingga keadaannya pulih. Pengetahuan mengenai pengobatan yang sangat terbatas membuat para biarawan dan biarawati sering salah mendiagnosa suatu penyakit, bahkan tidak jarang mereka tertular penyakit tersebut.
Sama seperti di Jerman, Abbot Gozbert juga melakukan pembangunan dengan konsep yang sama di biara St. Galle di Swiss. Prosedur pembangunan dan perawatan yang dilakukan di Jerman dan Swiss segera menjadi standar bagi rumah perawatan lainnya.
Abbot Gozbert memiliki pengetahuan pengobatan tradisional yang cukup baik, sehingga ia membangun sebuah kebun tanaman obat-obatan di sekitar rumah sakitnya. Dari waktu ke waktu, orang-orang yang datang ke rumah perawatan itu semakin banyak. Bahkan dokter-dokter mulai memberi bantuan pengobatan di tempat-tempat tersebut. Akhirnya program perawatan yang dilakukan lembaga keagamaan itu menjadi prototipe dari rumah sakit modern seperti yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
---------------
Sumber: Yenne, Bill dan Morton Grosser. 2005. 100 Penemuan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang: Karisma.
Foto: commons.wikimedia.org