Konten dari Pengguna

S.K Trimurti: Saksi Proklamasi yang Menolak Menggerek Bendera

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
17 Agustus 2017 12:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Yu Tri, kerek Bendera itu,” kawan-kawan mendorong. “Ndak mau, lebih baik saudara Latif saja. Dia kan dari PETA.” Tampik saya
ADVERTISEMENT
Proklamasi yang dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur pada sekitar jam 10 pagi tersebut, berlangsung dengan singkat, segalanya bejalan serba spontan, tanpa adanya persiapan apa-apa.
Termasuk juga persiapan siapa yang harus mengerek bendera, S.K Trimurti yang merupakan saksi langsung ketika peristiwa sejarah tersebut, sempat diminta untuk mengerek sang saka merah putih tersebut, namun ia menolak
S.K Trimurti merasa tidak begitu pantas untuk mengerek bendera, kemudian ia menunjuk Latif Hendraningrat, yang merupakan anggota PETA, sehingga Latif dianggapnya lebih layak untuk maju karena dialah yang bertempur dilapangan.
Di dampingi Suhud Sastrokusumo, Latif akhirnya maju sebagai penggerek bendera Indonesia yang pertama.
S.K Trimurti lebih memilih untuk berjejer dengan Fatmawati, berdiri di depan bendera, berhadapan dengan Bung Karno dan Bung Hatta, sambil menikmati naiknya sang merah putih, yang sederhana tapi tetap khitmat.
Sumber : Jazimah, Ipong. 2016. S.K.Trimurti Pejuang Perempuan Indonesia.Jakarta: Kompas Gramedia
ADVERTISEMENT