Konten dari Pengguna

Samuel Morse, Penemu Mesin Telegraf dan Sandi Morse

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
18 Desember 2020 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Samuel Morse. Dok: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Samuel Morse. Dok: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Samuel Morse merupakan seorang pelukis serta penemu yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Ia mulai dikenal dunia setelah mengembangkan sebuah sistem telegraf elektronik tunggal berdasarkan telegraf Eropa serta salah satu yang menemukan Kode Morse. Diambil dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari Morse.
ADVERTISEMENT
Masa kecil
Foto: Charlestown, Massachusetts, Tempat lahir Samuel Morse. Dok: Wikimedia Commons.
Samuel Finley Breese Morse, dilahirkan pada 27 April 1791 di Charlestown, Massachusetts, Amerika Serikat. Anak dari pasangan Pastor Jedidiah Morse yang juga seorang pakar geografi dan Elizabeth Ann Finley Breese.
Setelah menempuh pendidikan di Akademi Phillips, Andover, Morse melanjutkan sekolahnya di Yale College untuk mempelajari filsuf religius, matematika dan sains kuda. Ia juga diketahui mengikuti kuliah kelistrikan yang diberikan oleh pakar kimia asal Amerika Serikat, Benjamin Silliman dan Jeremiah Day. Pada tahun 1810, ia dinyatakan lulus dengan menerima gelar dari warga akademin Phi Beta Kappa.
Memulai karier menjadi seniman
Setelah lulus, dari bangku perkuliahan, Morse sebenarnya ingin mengejar karier sebagai pelukis. Namun ditentang oleh sang ayah yang menginginkan Morse mendapakan pekerjaan tetap yang layak. Jadi, Jedidah mendesak anaknya agar belajar di Boston.
ADVERTISEMENT
Namun pada akhirnya sang ayah menyerah karena keteguhan Morse yang kokoh dan mengizinkan Morse untuk belajar seni di Inggris. Di sana, Morse belajar bersama sejumlah seniman, termasuk Benjamin West di Royal Academy.
Foto: Lukisan berjudul "Dying Hercules" karya Samuel Morse. Dok: Wikimedia Commons.
Menganut gaya lukisan bertema "romantis", Morse menggunakan kanvas yang besar untuk melukis sebuah peristiwa sejarah epik maupun menggambarkan biografi dalam pewarnaan yang ideal.
Lima tahun berselang, Morse kembali ke AS dan mendirikan sebuah studio di Boston. Pada tahun 1818 dia menikah dengan Lucretia Walker dan mempunyai tiga anak hasil dari pernikahannya.
Foto: Studio yang pernah menjadi awal Morse berkarier. Dok: Wikimedia Commons.
Meskipun lukisan Morse dapat dikatakan tidak buruk, namun penjualan lukisannya tidak berlangsung mulus. Untuk mensiasatinya, Morse pun menjadi seniman keliling yang berpergian dari New England ke Carolina unuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
ADVERTISEMENT
Rantaian duka dan penemuan mesin telegraf
Circa 1825 hingga 1829, Morse mendapati beberapa kabar yang tidak mengenakan. Diawali kematian istrinya, Lucreia setelah melahirkan anak ketiga mereka pada Februari 1825.
Selang setahun kemudian, sang ayah meninggal disusul kematian ibunya tiga bulan kemudian. Untuk menenangkan diri, Morse memutuskan untuk berkelana ke Eropa.
Dalam perjalanan pulangnya di tahun 1832, Morse beremu dengan ilmuwan dan seorang penemu bernama Charles Thomas Jackson. Bersama Charles Jackson, Morse berdiskusi tentang abgaimana impuls listrik bisa diteruskan menjadi kabel hingga jarah yang jauh.
Dengan antusias, Morse kemudian membuat sketsa sebuah perangkat mekanik. Morse juga diketahui membaca karya fisikawan, Jospeh Henry.
Berdasarkan teori yang dipaparkan Henry, Morse kemudian mengembangkan purwarupa telgraf. Pada tahun 1836, para ilmuwan Eropa juga sedang mengembangkan alat yang sama.
ADVERTISEMENT
Namun, saat itu tidak ada seorang pun yang mampu memproduksi alat mesin telegraf, Pada tahun 1838, Morse bertemu dengan sesama penemu, Alfred Vail.Vail bertugas sebagai penyandang dana sekaligus rekan penemu yang mengembangkan sistem titik dan garis untuk mengririmkan sinyal yang kelah dinamakan Sandi Morse.
Selama bertahun-tahun, Morse kesulitan mendapatkan investor untuk melanjutkan penemuannya hingga tahun 1842. Sampai akhirnya Morse mendapat perhatian dari anggota Kongres Perancis, Ormand Jonathan Smith.
Pada bulan Desember di tahun yang sama, Morse memasang kabel di antara dua ruangan komie Gedung Capitol dan berhasil mengirim pesan dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Uji coba itu membuat Smith memberi dukungan sehingga Kongres memberi dana 30 ribu dullar AS agar Morse bisa melakukan demonsrasi alat yang ia ciptakan dalam skala yang lebih besar.
Foto: Mesin telgraf rancangan Samuel Morse. Dok: Wikimedia Commons.
Ketika hampir mendapatkan hak paten atas mesin telegraf, Morse harus berurursan dengan pengadilan setelah ia mendapat serangan litigasi baik dari mitra maupun dari saingannya pada tahun 1847. Pertikaian hukum itu berakhir setelah Mahkamah Agung AS menerbitkan putusan O'Reilly v Morse (1854) dimana Morse diputuskan sebagai penemu dari mesin telegraf.
Foto: Plakat yang menandakan jika Samuel Morse adalah penemu mesin telegraf pertama. Dok: Wikimedia Commons.
Di masa akhir usianya, Morse diketahui mendonasikan sejumlah uangnya ke Vassar College dan Yale Collage. Begitu pun dengan organisasi keagamaan maupun masyarakat umum. Morse meninggal akibat pneumonia pada tangal 2 April 1872 ketika berusia 80 tahun. Morse dimakamkan di Pemakaman Green-Wood, Brooklyn, New York.
ADVERTISEMENT
**
Referensi: