Konten dari Pengguna

Sang Pahlawan Pendiri Romawi yang Hidupnya Tercoreng karena Merebut Pemerintahan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
12 Maret 2021 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Romulus adalah tokoh yang dianggap sebagai pendiri Romawi. Bagi beberapa orang, ia mungkin akan menjadi teladan moralitas. Tetapi sebaliknya, kisah Romulus terdapat contoh perbuatan tercela dan buruk.
ADVERTISEMENT
Menurut mitos Romawi, Romulus lahir sekitar tahun 700-an SM. Orang tuanya diduga seorang pendeta wanita yang disebut Rhea Silvia dan dewa perang Mars. Meskipun orang dahulu mengakui banyak kesalahan Romulus, bahkan lama setelah kematiannya, orang Romawi sebagian besar memandangnya sebagai pahlawan yang terpuji.
Sumber: Wikimedia Commons
Namanya melekat pada kekuatan dan legitimasi sedemikian rupa sehingga banyak yang ingin disebut Romulus lain atau pendiri Roma. Selama Republik Romawi, jenderal terkenal Marcus Furius Camillus (446-365 SM) dan Gayus Marius (157-86 SM) mendapatkan kehormatan karena dielu-elukan sebagai pendiri Roma. Meskipun mereka tidak secara langsung membangun Roma, banyak yang merasa bahwa upaya mereka besar bagi kelahiran kembali republik Romawi dibandingkan dengan Romulus.
Ada sejarawan kuno yang percaya bahwa Julius Caesar (100-44 SM) dianggap terkait erat dengan Romulus. Demikian pula, kaisar Romawi pertama, Augustus yang berkuasa 27 SM - 14 M, ia berkeinginan mengadopsi nama Romulus setelah mendengar saran dari orang terdekatnya. Dia akhirnya memilih untuk tidak melakukannya, yang mungkin merupakan keputusan yang bijak, mengingat orang Romawi pada masa itu membenci gagasan yang diperintah oleh seorang raja.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, dalam upaya untuk menjalin kebesaran Romulus dan Augustus, pada pemakaman kaisar menampilkan gambar Romulus - yang bertujuan penghargaan tinggi untuk Romulus. Orang Romawi kebanyakan juga berupaya untuk dikaitkan dengan kebesaran nama Romulus. Faktanya, tak terhitung orang tua Romawi kuno menamai anak-anak mereka dengan nama Romulus.
Citra Romulus secara umum dikenal memiliki dua sisi yang berbeda. Satu sisi ia memiliki kebesaran nama sebagai pendiri negara Romawi, namun di sisi lain, ia melakukan perbuatan buruk, yaitu merebut pemrintahan. Riwayat biografinya mengajarkan kepada orang Romawi bahwa hanya sedikit orang yang memiliki karir yang tidak cacat dan kesalahan mereka tidak serta merta menghancurkan pencapaiannya.
Dalam kasus Romulus, kehidupannya menunjukkan kepada orang Romawi bahwa kepahlawanan dan kemuliaan kadang-kadang ada perbuatan yang tercela. Sementara setiap orang harus bercita-cita menjadi orang yang lebih baik daripada Romulus.
ADVERTISEMENT
Sumber: ancient.eu