Konten dari Pengguna

Sao Paulo, Penggerak Industri Amerika Latin

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
10 Desember 2018 19:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai pusat industri paling terkemuka di Amerika Latin, Sao Paulo memiliki peran penting sebagai “mesin penggerak” negara Brazil. Sebagai kota terbesar di Brazil, pertumbuhan di Sao Paulo itu tidak hanya terjadi pada bidang industri dan ekonomi, namun juga sosial masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya unggul pada proses produksi barang-barang tekstil, mebel, dan bahan kimia, Sao Paulo juga menjadi salah satu kota metropolitan yang paling cepat pertumbuhan penduduknya dibandingkan negara lain di Amerika Latin.
Dengan luas wilayah mencapai 1.493 kilometer persegi, Sao Paulo ditempati oleh sekitar 75.000 jiwa di tahun 1890, dan meningkat menjadi 10,1 juta jiwa pada akhir abad ke-20. Pertumbuhan yang sangat signifikan dalam waktu sertus tahun terakhir, dan akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan perkembangan kota yang semakin maju.
Sao Paulo terletak di bukit-bukit Serra do Mar, yang dikelilingi oleh daerah terbuka dengan kontur tanah yang menurun ke bagian tepi tiga buah sungai utama di sana. Pola pemukiman di Sao Paulo dibangun sesuai dengan status ekonomi masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Bagi penduduk yang lebih makmur secara ekonomi membangun kediaman mereka di atas bukit-bukit berbatu karang kristalin dan tanah lempung merah. Sementara itu, bagi penduduk kelas pekerja wilayah pemukiman mereka berada di tepi sungai. Selain pemukiman, di sana juga menjadi daerah tempat bangunan-bangunan industri dan perusahaan dagang didirikan.
Sao Paulo pada mulanya merupakan wilayah pemukiman yang ditempati oleh suku asli Amerika, yang membangun kehidupannya di teras-teras rendah sungai Rio Tiete.
Namun setelah Portugis menduduki wilayah itu, pertumbuhan masyarakat Indian menjadi sangat lambat. Bahkan pada akhir abad ke-16 hanya dihuni oleh 300 orang. Kemudian pada abad ke-17, orang-orang Portugis mulai berdatangan ke wilayah Sao Paulo. Mereka membangun pemukiman di kota itu, dan menggunakannya sebagai tempat peristirahatan untuk proses ekspedisi mereka ke daerah yang nantinya akan menjadi wilayah Brazil.
ADVERTISEMENT
Kedatangan masyarakat Eropa secara besar-besaran ke Sao Paulo terjadi pada 1880. Mereka sangat tertarik dengan perkebunan di Sao Paulo yang mampu menghasilkan kopi dengan kualitas sangat baik. Beberapa negara, seperti Italia, Portugal, Jerman, dan sebagian dari Timur Tengah, mulai membangun pemukiman di kota itu, dan segera mengembangkan bisnisnya.
Di kota itu terdapat Faculdade de Direito, sebuah sekolah hukum yang dibangun pada 1827, dan Universidade de Sao Paulo (1934), yang memperkuat posisi kota itu sebagai pusat intelektual dan kebudayaan di Brazil.
Sumber : Grosser, Morton. tt. 100 Kota Besar Bersejarah di Dunia. Jakarta : Intimedia & Ladang Pusataka
Foto : commons.wikimedia.org