Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Barongsai, Tarian Tradisional Simbol Perayaan Imlek
12 Februari 2021 14:49 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Barongsai atau lion dance dikenal sebagai tarian tradisional yang berasal dari Tiongkok yang dipertunjukkan ketika acara-acara besar seperti Festival Musim Semi atau Imlek.
ADVERTISEMENT
Barongsai dilakukan di festival-festival atau acara-acara besar dalam kebudayaan Cina untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.
Festival Musim Semi disebut dengan perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina (Lunar New Year atau Chinese New Year).
Menurut kepercayaan tradisional Tiongkok, singa merupakan simbol keberanian, kekuatan, kebijaksanaan dan keunggulan. Pertunjukan tarian Barongsai dilakukan di festival-festival atau acara-acara besar dalam kebudayaan Cina dipercaya untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.
Tarian Barongsai yang dipercaya sebagai mengusir hantu dan roh jahat disebabkan karena orang Tiongkok meyakini keberadaan monster, hantu, roh jahat dan raksasa seperti Nian yang takut akan suara keras.
Tarian Barongsai merupakan salah satu tradisi terpenting saat Tahun Baru Cina atau Imlek karena sebagai simbol permohonan pembawa kemakmuran dan keberuntungan pada tahun yang akan datang. Sekaligus sebagai salah satu upaya untuk menciptakan suasana yang meriah dan membawa kebahagiaan bagi siapa saja yang merayakannya.
ADVERTISEMENT
Dalam kepercayaan Cina Kuno, singa sama halnya seperti naga, hanyalah binatang yang ada dalam mitos. Karena memang saat itu mereka tidak pernah melihat secara langsung hewan singa. Sampai ketika para pedagang Jalur Sutra mengirim singa ke Kaisar Tiongkok sebagai hadiah untuk mendapatkan hak berdagang dengan pedagang Jalur Sutra (Silk Road).
Sebelum Dinasti Han (202 SM-220 M), hanya beberapa singa yang mencapat dataran tengah dari wilayah barat Tiongkok kuno yang sekarang Xinjiang.
Kala itu, masyarakat Cina menirukan penampilan dan tindakan singa yang baru saja tiba dalam sebuah pertunjukan, dan berkembang menjadi tarian singa atau Barongsai di Periode Tiga Kerajaan (220-280 SM).
Tarian Barongsai menjadi semakin populer dengan munculnya kepercayaan Buddha di Dinasti Utara dan Dinasti Selatan pada 420-589 Masehi. Lalu, pada Dinasti Tang (618-907), Barongsai menjadi salah satu tarian wajib di istana. Setelahnya, Barongsai menjadi pertunjukan yang populer di antara orang-orang pada Festival Musim Semi atau Imlek sebagai simbol keberuntungan.
Ada sebuah legenda di Cina Kuno tentang makhluk aneh yang muncul dan memangsa manusia dan binatang buas. Makhluk buas tersebut dinamai Nien atau Nian yang terdengan seperti bahasa Mandarin yang berarti "tahun".
ADVERTISEMENT
Dalam keputusasaan, masyarakat pergi menemui meminta singa untuk meminta pertolongan. Singa tersebut akhirnya bisa melukai Nien dan berhasil mengusirnya. Namun, sebelum melarikan diri, Nien berkata, "Awas! Saya akan kembali dan membalas dendam!"
Selang satu tahun kemudian, Nien pun kembali. Pada saat itu, sang singa sibuk menjaga gerbang kekaisaraan yang menjadi pekerjaan barunya. Para penduduk desa yang tidak bisa bergantung kepada sang singa lantas mengambil beberapa bambu dan kain untuk membuat gambar singa raksasa.
Dua pria merangkak masuk ke dalam replika singa tersebut, berlari dan berjingkrak seolah menirukan gelagat si singa. Melihat hal tersebut membuat Nien ketakutan dan lari. Maka pada saat perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek, tarian Barongsai dilakukan sebagai simbol pengusiran terhadap sesuatu yang jahat selama satu tahun kedepan.
***
ADVERTISEMENT
Referensi: