Sejarah Berdirinya Sekolah Polisi di Indonesia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
18 Januari 2018 22:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Polisi (Foto: Antara/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi (Foto: Antara/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Lembaga pendidikan khusus untuk polisi, khususnya Secapa, telah dikenal sejak Hindia Belanda berkuasa di Indonesia sebagai bagian dari pelatihan kemiliteran pemerintah. Pada masa Jepang, lembaga pendidikan untuk kemiliteran juga dibangun sebagai sarana melatih dan mencari anggota militer baru di wilayah yang sedang dikuasai. Hingga ketika Indonesia merdeka, lembaga pendidikan kepolisian tetap dipertahankan keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Setelah Hindia Belanda berkuasa di Indonesia, tepatnya pada 1914, pendidikan untuk kepolisian hanya berupa kursus-kursus sederhana, seperti Aspiran, Opsinerm dan Agen Polisi. Lembaga kursus tersebut hanya didirikan di kota-kota tertentu, seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Pada 1920, sebuah sekolah Polisi bernama Opleding Scool Voorhet Personel Deer Politie dibangun di Bogor. Lima tahun kemudian dibangun pula sekolah Polisi bernama Politie School dengan beragam tingkatan di dalamnya.
Pendidikan di sekolah tersebut terdiri dari tingkatan yang paling rendah hingga tingkatan tertinggi, antara lain Pendidikan Komisaris Polisi, Inspektur Polisi, Mantri Polisi, Agen Polisi, dan Komandan Polisi. Masing-masing lembaga pada pendidikan Politie School dipusatkan di Sukabumi.
Ketika masa pendudukan Jepang hanya ada satu jenis pendidikan Polisi, dinamakan Keisatsu. Keisatsu dibangun secara regional di beberapa tempat di Indonesia: untuk wilayah Jawa dan Madura terpusat di Jakarta; untuk wilayah Sumatera terpusat di Bukit Tinggi; untuk wilayah Timur Besar berpusat di Makasar.
ADVERTISEMENT
Pusat dari pendidikan Keisatsu dari semua regional berada di Sukabumi. Antara tahun 1942 hingga 1944, pendidikan polisi Kesiatsu hanya mendidik untuk tingkatan Kotoka Sudhako (pendidikan polisi tinggi) dan tingkatan Gaikie Kaisat (pendidikan polisi rendah).
Setelah Indonesia merdeka, para guru dan instruktur dari Indonesia mengambil alih lembaga pendidikan di Sukabumi dari tentara Jepang. Nama sekolah tersebut diubah menjadi Sekolah Polisi Negara (SPN) Sukabumi.
Keberhasilan merebut lembaga sekolah polisi tersebut membuat sistem pendidikan dijalankan oleh orang-orang Indonesia dari mulai pendidikan polisi rendah, hingga pendidikan polisi tinggi.
Pada 1952, siswa yang dididik di sekolah polisi adalah siswa agen polisi, siswa brigadir polisi, siswa inspektur polisi, dan siswa komisaris polisi. Pada 1959, Presiden mengeluarkan surat keputusan Presiden nomor 151/1959 tanggal 30 Juli 1959, mengenai perubahan Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi Angkatan Kepolisian Republik Indonesia. Tahun 1966 Pusdik AKRI diubah menjadi Secapa Polri Candi Semarang (Jawa Tengah).
ADVERTISEMENT
Sumber : Eddy Sunarto, dkk. 2011. Pofil Penginggalan Sejarah dan Purbakala di Jawa Barat (Edisi Revisi). Bandung : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.