news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah di Balik Penutup Mata Bajak Laut

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
25 Februari 2021 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang bajak laut. | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang bajak laut. | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Ketika kita membayangkan sosok seorang bajak laut, kemungkinan besar kita akan menggambarkan sosok pria berambut panjang, berjanggut panjang, mengenakan topi bajak laut, hingga memakai penutup mata yang khas. Untuk penutup mata khas yang identik dengan bajak laut, mungkin sebagian banyak dari kita belum mengetahui sejarah di balik identiknya penutup mata tersebut dengan bajak laut dan menimbulkan pertanyaan, mengapa bajak laut mengenakan penutup mata itu?
ADVERTISEMENT
Jawaban yang paling memungkinkan dan masuk akal adalah bajak laut mengenakan penutup mata karena mereka kehilangan satu mata dalam pertempuran. Namun, beberapa pihak ada yang percaya jika hal tersebut belum lah cukup untuk menjelaskan keumuman itu di mana penutup mata di antara bajak laut menjadi pembeda dengan non-bajak laut.
Ilustrasi sosok bajak laut. | British Museum
Terdapat hipotesis terkait penutup mata yang identik dengan bajak laut tersebut. Hipotesis tersebut untuk melindungi visi gelap mereka ketika diharuskan bertarung di bawah dek kapal.
Faktanya, secara ilmiah mata perlu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan penerangan yang tiba-tiba menjadi lebih gelap, daripada sebaliknya. Seorang bajak laut, ketika berada di atas kapal, ia akan sering untuk naik dan turun ke bawah dek kapal.
ADVERTISEMENT
Ketika suatu saat pertempuran terjadi di bawah dek kapal, pasti akan menjadi lebih sulit karena membutuhkan waktu beberapa saat bagi mata mereka untuk menyesuaikan diri dari terang ke gelap. Sehingga, salah satu kemungkinannya adalah ketika seorang bajak laut berada di atas dek, ia akan mengenakan penutup mata sebelah untuk menjaga mata sebelahnya beradaptasi dengan gelap dan menggunakan mata itu ketika bertarung di bawah dek kapal mereka atau bahkan di bawah dek kapal musuh.
Ilustrasi pertempuran bajak laut. | Wikimedia Commons
Artinya, ketika mereka berada di bawah dek, mereka akan menggunakan mata yang tertutup mereka yang sudah diadaptasi dengan gelap. Tentu saja hal tersebut akan memberi para bajak laut keuntungan, di mana mata itu akan dengan cepat beradaptasi dengan gelap.
ADVERTISEMENT
Meski hipotesis tersebut terbilang masuk akal, namun tidak ada catatan sejarah yang membenarkan alasan penggunaan penutup mata yang digunakan oleh bajak laut tersebut. Juga tidak ada bukti arkeologis untuk hipotesis tersebut, dan sulit untuk melihat bagaimana hipotesis ini dapat dikonfirmasikan melalui arkeologi sejak awal.
Namun saat ini beberapa marinir ada yang memakai penutup mata untuk melindungi mata mereka untuk beradaptasi dengan kegelapan. Tampaknya, jika bajak laut dapat memunculkan ide tersebut, para marinir dan perwira angkatan laut yang berpengalaman dapat juga memikirkan hal serupa ketika memilih untuk mengenakan penutup mata khas bajak laut tersebut.
***
Referensi: