Konten dari Pengguna

Sejarah Identiknya Warna Biru dengan Bayi Laki-laki

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
22 Februari 2021 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Warna pink dan biru telah digunakan sebagai penanda jenis kelamin. Saat ini kita begitu terbiasa dengan bayi laki-laki yang berpakaian biru sehingga sebagian dari kita jarang memikirkan mengapa warna ini dipilih untuk laki-laki yang baru lahir.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang tua modern yang tidak menyukai stereotip, mengabaikan aturan tidak tertulis ini dan mengenakan pakaian anak-anak mereka dengan warna apa pun yang mereka inginkan. Tetapi banyak pula yang mencoba mengikuti kebiasaan lama.
Sebelum tahun 1920-an, di Amerika Serikat merah muda (pink) justru dianggap warna terbaik untuk anak laki-laki. Norma yang diterima secara umum adalah merah muda untuk anak laki-laki, dan biru untuk anak perempuan. Alasannya adalah merah muda, menjadi warna yang lebih tegas dan lebih kuat, lebih cocok untuk anak laki-laki. Sedangkan biru terkesan lebih lembut dan halus, sehingga cocok untuk perempuan. ”
Sumber: Wikimedia Commons
Namun, kemudian mulai berubah ketika orang-orang mulai memakaikan bayi laki-laki mereka dengan kain warna biru. Sesuatu yang oleh nenek moyang manusia lakukan sejak ribuan tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Pada masa Mesir dan Yunani kuno, warna biru digunakan untuk melindungi seseorang atau suatu tempat dari roh jahat. Firaun seringkali berpakaian biru. Orang Mesir dan banyak peradaban kuno lainnya menganggap warna biru berasal dari dewa.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika warna biru dipilih secara khusus untuk melindungi bayi mereka yang baru lahir dari roh jahat yang mungkin mengintai. Tradisi kuno ini masih hidup dan ada banyak tempat di Asia Barat di mana orang masih mengecat warna biru pada pintu rumahnya untuk mengusir roh jahat.
Sumber: Wikimedia Commons
Pada masa dahulu, secara umum diyakini bahwa roh-roh setan berkeliaran di sekitar kamar bayi, menunggu kesempatan untuk memasuki tubuh anak-anak. Dipercaya juga bahwa roh-roh jahat ini bisa ditolak oleh warna biru sebagai warna langit.
ADVERTISEMENT
Lantas mengapa bayi perempuan yang baru lahir tidak berpakaian biru juga. Pada masa itu, bayi laki-laki lebih berharga daripada bayi perempuan. Orang tua menganggap anak perempuan lebih rendah dan diasumsikan bahwa roh jahat tidak akan mengganggu mereka.
Orang jaman dahulu bisa mendandani bayi perempuan dengan warna apapun, tapi anak laki-laki harus berpakaian biru agar mereka bisa terlindungi dari kekuatan jahat yang berbahaya.
Sumber: ancientpages.com