Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Jam Tangan dan Perkembangannya dari Waktu ke Waktu
3 Januari 2021 16:42 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenai siapa penemu pertama dan pencipta dari jam menjadi catatan panjang dalam sejarah jam. Saat ini, wajar jika kita mengira peradaban jam dimulai dari negara Swiss, namun sebenarnya, berdasarkan catatan penting dan bukti yang tertuang dalam sejarah jam tangan, kita justru akan dibawa berkenalan dengan pria asal Jerman, Peter Henlein. Peter tercatat sebagai penemu jam dan menjadikan jam sebagai aksesoris mewah pada masanya.
Peter Henlein yang lahir tahun pada tahun 1485 di Nuremberg, Jerman merupakan seorang juru kunci di sebuah perusahaan barang antik yang berkembang di Nuremberg. Di perusahaan tersebut, Henlein berhasil membuat jam pertamanya, bernama taschenuhr.
ADVERTISEMENT
Jam permata Peter ini memiliki kepala mirip jam tangan seperti yang kita kenal saat ini namun ukurannya masih sedikit lebih besar dan biasanya dilengkapi dengan rantai kalung, karena memang semula fungsinya merupakan sebagai jam saku atau digantung di leher layaknya fungsi dari kalung.
Peradaban Baru Jam Tangan klasik
Namun, ketika kita menilik tentang jam tangan tertua di dunia, jawabannya adalah jam tangan milik Ratu Elizabeth I dari Inggris atas pemberian Robert Dudley yang dibuat pada sekitar abad ke-16. Ketika itu, jam yang digelangkan di tangan merupakan hal yang baru karena sebelumnya jam tangan merupakan jam saku dengan gelang atau strap kulit.
Konsep jam tangan sendiri sudah ada sejak abad ke-16 yang berupa jam khusus untuk disematkan di lengan pemberian Robert Dudley kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Namun, banyak yang menganggap jika sejarah jam tangan tak lepas dari Abraham-Louis Breguet, sebagai pencipta jam tangan pertama, yang kala itu ditujukan untuk Caroline Murat, saudari Napoleon dan ratu dari Kota Napoli.
ADVERTISEMENT
Bentuk dan fungsi dari jam yang awalnya sebagai jam saku maupun jam kalung mulai mengalami pergeseran sebagai jam yang disematkan di pergelangan tangan. Meskipun pada awalnya jam yang digunakan di tangan hanya dikhususkan untuk kaum perempuan sebagai perhiasan. Seiring dengan fungsi dan kebutuhannya, semenjak Perang Dunia I, jam dapat digunakan sebagai bagian dari penentuan strategi saat perang.
Mulai pada tahun 1923, John Harwood menciptakan jam tangan dengan automatic winding pertama, dan mulai diproduksi oleh Hamilton Watch Company, sebuah produsen jam asal Lancaster, Pennsylvania, Amerika Serikat (yang sekarang sudah di bawah Swatch Group) pada tahun 1957. Meskipun dalam hal akurasinya, jam tangan produksi Hamilton masih memerlukan pembaharuan dan pada tahun 1961 Hamilton memperbaharui penghantar elektrik pada jamnya.
Perkembangan industri jam tangan semakin berkembang di Amerika Serikat, salah satunya adalah jam tangan produksi Bulova, Accutron. Teknologi yang dikembangkan oleh Bulova menggunakan mekanisme getaran tuning fork atau garpu tala (plat berbentuk “U”) sebagai penjaga akurasi dari jam. Jam tangan Bulova mulai diperjualbelikan pada tahun 1960.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Swiss juga semakin tertantang dengan akurasi jam tangan yang dikembangkan oleh Bulova. Hingga akhirnya Swiss berinisiatif untuk melakukan sebuah penelitian bersama dengan membiayainya di Center Electronique Horloger (CEH) — sekarang Centre Suisse d’Electronique et Microtechnique (CESM).
Penelitian tersebut berfokus kepada penciptaan jam tangan dengan quartz sebagai pengatur akurasi dari jam. Sebelumnya, crystal quartz sudah dipakai pada jam yang berukuran lebih besar, namun belum pada jam tangan yang ukurannya lebih kecil.
Pada tahun 1967, CEH akhirnya menciptakan prototipe jam tangan quartz pertama mereka. Namun, Seiko-lah yang pertama kali memunculkan Quartz-Astron sebagai jam tangan quartz pertama yang dijual secara massal dan menjadi cikal bakal teknologi quartz yang hendak di gunakan oleh produsen jam di seluruh dunia, termasuk Jepang dan Amerika.
**
ADVERTISEMENT
Referensi: