Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Kelam, Tragedi Kemanusiaan 1965 (Bagian II)
4 Maret 2017 20:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam buku Pengakuan Algojo 1965: Investigasi Tempo Perihal Pembantaian 1965 setelah peristiwa G-30 S itu terjadi pembunuhan orang-orang yang diduga terlibat dengan PKI.
ADVERTISEMENT
Para “malaikut maut” dadakan itu kebanyakan dari kalangan sipil. Orang yang dibunuh pun baru sebatas terduga PKI. Kadangkala terjadi pemilihan secara acak. Kamp-kamp konsentrasi dibangun. Paling terkenal yakni Pulau Buru. Berbagai versi mulai dari 250.000 sampai 3.000.000 juta orang terbunuh pasca prahara tersebut.
Wacana rekonsiliasi nasional digulirkan. Saling memaafkan sebagai sesama anak bangsa. Ada yang setuju ada pula yang tidak setuju. Tragedi kemanusiaan 1965 seakan menjadi beban sejarah bangsa ini. Perlu menjadi renungan bersama bahwa bila tak mau mengakui kesalahan di masa lalu, maka masa lalu itu kemungkinan akan terulang kembali. Histoire se repete, bunyi sebuah adagium berbahasa Perancis.
foto : :theconversation.com
ADVERTISEMENT