news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Kereta Bawah Tanah New York: Kekhawatiran yang Berujung Kesuksesan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
28 November 2020 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stasiun kereta bawah tanah. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun kereta bawah tanah. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Kota New York berkembang pesat pada tahun 1800-an dan transportasi umum diperlukan untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan kota. Beberapa jalur gerbong kereta api dibangun untuk membawa orang-orang ke atas jalanan, tetapi Alfred Ely Beach memiliki ide yang berbeda. Dia ingin membawa orang ke bawah tanah dan tidak terlihat.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1870, ia membuka Beach Pneumatic Transit, sebuah terowongan sepanjang 312 kaki di bawah Broadway. Meski berencana memperpanjang terowongan, upayanya terhenti karena alasan finansial.
Penduduk New York bereaksi dengan gagasan tentang transportasi umum bawah tanah. Banyak yang khawatir terowongan itu akan runtuh. Pemikiran lain bahwa mereka akan tertular TBC karena menghirup udara kotor di terowongan bawah tanah. Mereka masih perlu diyakinkan bahwa sistem kereta bawah tanah akan bermanfaat. Mereka mendapatkan bukti yang mereka butuhkan pada musim dingin tahun 1888.
Sumber: Wikimedia Commons
Pada tanggal 11 Maret 1888, salju mulai turun di Kota New York dan berubah menjadi badai salju. Salah satu badai terburuk yang pernah melanda Pantai Timur. Dijuluki the Great White Hurricane (Badai Putih Besar), badai salju selama tiga hari itu menumpahkan salju setinggi empat kaki di New York. Angin berkecepatan 45 mil per jam meninggalkan salju setinggi 50 kaki di beberapa tempat. Badai salju melumpuhkan Kota New York, serta kota-kota di New Jersey, Connecticut, Massachusetts, dan Rhode Island. Saat badai salju itu, kereta berhenti berjalan.
ADVERTISEMENT
Faktanya, butuh beberapa minggu untuk membersihkan rel dan membuat kereta kembali bergerak. Orang-orang mulai menyadari bahwa pentingnya sistem transit bawah tanah karena tidak akan terpengaruh oleh salju lebat. The Great White Hurricane adalah dorongan yang dibutuhkan penduduk New York untuk memindahkan bagian-bagian penting dari infrastruktur mereka ke bawah tanah seperti jalur telegraf dan rel kereta api.
Pada tahun 1894, rencana digarap untuk sistem kereta bawah tanah. Rencana tersebut datang dengan biaya harga $ 35 juta dan kontrak konstruksi diberikan kepada John B. McDonald dan the Rapid Transit Construction Company (RTCC). Sebagai bagian dari kontrak, RTCC akan mempertahankan kepemilikan jalur kereta api dan menyewakannya ke kota selama 50 tahun. Konstruksi proyek dimulai pada tahun 1900.
Sumber: Wikimedia Commons
Kereta bawah tanah tersebut selesai dibangun dan siap mengangkut penumpang pada 27 Oktober 1904. Pada hari itu, warga New York ramai-ramai membicarakan moda transportasi baru. Jalur pertama yang dibuka adalah trek 9,1 mil dari City Hall di Lower Manhattan ke 145st Street dan Broadway di Harlem. Di antara 28 pemberhentian pada rute ini adalah pemberhentian di Grand Central Terminal dan Times Square.
ADVERTISEMENT
Pukul 2.35 siang pada 27 Oktober, Walikota New York City, George McClellan naik kereta bawah tanah pertama. Bersama dengan kontraktor dan investor keuangan. Mereka naik subway New York pertama dan menganggapnya aman untuk umum. Dan publik datang berbondong-bondong untuk mencobanya sendiri. Hari itu, sistem kereta bawah tanah membawa 150.000 penumpang dengan sekali naik.
Saat ini sistem kereta bawah tanah New York adalah yang terbesar dan tersibuk di dunia. Kereta bawah tanah (subway) New York sekarang menjadi ikon kota. Sekitar 4,5 juta penumpang naik subway setiap hari.
Sumber artikel: historydaily.org