Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Korset dan Pasang Surutnya dalam Dunia Mode Wanita Eropa
23 Januari 2021 22:02 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Standar kecantikan kaum wanita dapat berubah seiring waktu dan berbeda di tiap daerah. Namun, muncul bentuk tubuh tertentu sebagai bentuk tubuh wanita ideal di dunia Eropa pada ratusan tahun yang lalu. Yang bisa wanita Eropa lakukan untuk mewujudkan badan ideal adalah meremas dan membentuk tubuh mereka menjadi bentuk yang diinginkan dengan bantuan kain, potongan logam, dan atau tulang binatang.
ADVERTISEMENT
Para arkeolog telah mengidentifikasi pakaian yang menyerupai korset logam dalam karya seni sejak budaya Minoa di Zaman Perunggu. Maju ke abad 15 dan 16 M, sudah ada kebiasaan bagi wanita di dunia Eropa untuk mengenakan kain yang dikencangkan, yang diikat di depan atau belakang pinggang. Inovasi selanjutnya mengandalkan papan kayu, batang logam, atau tulang binatang untuk menahan bentuk pakaian dan tubuh.
Akhirnya, seseorang mendapat ide cemerlang untuk menggunakan tulang paus. Sebenarnya yang digunakan adalah sejenis tulang rawan kaku yang dikenal sebagai balin yang ditemukan di mulut spesies paus. Korset tulang paus sangat populer sehingga permintaan akan hal itu membuat spesies binatang ini hampir punah.
Bukan hanya paus yang 'menjadi korban'. Saat mode korset menjadi semakin 'ekstrim', wanita Eropa mulai menderita berbagai penyakit mulai dari sesak nafas karena penyempitan diafragma hingga deformasi tulang. Berdasarkan bukti arkeologis, sisa-sisa kerangka pemakai korset di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19 menampilkan tulang rusuk berbentuk huruf "S" yang melengkung tidak wajar.
ADVERTISEMENT
Wanita kelas atas abad ke-18 menjadikan korset sebagai pakaian bangsawan yang paling modis. Pada saat itu, korset dirancang untuk menahan perut supaya rata, tampak kecil dan menonjolkan bagian tubuh anatomi wanita. Beranjak ke abad 19, mode korset berevolusi dengan memanfaatkan potongan logam baja, karena paus sudah habis saat itu.
Tren korset logam baja terhenti secara mendadak menjelang Perang Dunia I. Kebijakan penjatahan diberlakukan terhadap berbagai barang, termasuk baja, yang secara efektif menghilangkan korset dari dunia mode dalam sekejap. Pabrikan korset terkemuka dunia, Warner Brothers Corset Company, membebaskan cukup banyak baja miliknya untuk bahan pembuatan dua kapal perang.
Ada upaya untuk kembali memakai korset, namun terhenti oleh Perang Dunia II yang menandai pergeseran pakaian wanita ke arah praktis. Banyak wanita meninggalkan rumah untuk bekerja. Supaya tetap bisa tampil modis, banyak wanita di tahun 40-an mengadopsi penampilan Lana Turner.
ADVERTISEMENT
Perang Dunia II hampir menghilangkan korset untuk selamanya, tetapi sisa-sisa pakaian korset tetap ada. Banyak gaun pengantin dan gaun formal saat ini memakai konsep korset dengan penahan dari bahan plastik.
Sumber: historydaily.org