Konten dari Pengguna

Sejarah Panjang Permainan Biliar

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
6 Desember 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Ilustrasi awal permainan biliar. Dok: snookerharitage
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi awal permainan biliar. Dok: snookerharitage
ADVERTISEMENT
Olahraga atau permainan biliar mempunyai sejarah yang panjang. Permainan ini telah dimainkan oleh para raja sampai rakyat jelata. Namun, dari mana asalnya permainan ini masih belum diketahui secara pasti. Beberapa sumber menyebut bahwa permainan ini berasal dari Prancis, Italia, Spanyol, atau Tiongkok. Banyak pula sumber yang menjelaskan bahwa asal usul permainan ini berasal dari Eropa Timur, yang populer dengan olahraga Croquet atau kriket. Kriket inilah yang menjadi cikal bakal biliar. Bisa dibilang kalau biliar adalah versi dalam ruangan dari olahraga kriket.
Foto: Ilustrasi awal mula permainan biliar yang mengadaptasi olahraga Croquet. Dok: pooltables
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi awal mula permainan biliar yang mengadaptasi olahraga Croquet. Dok: pooltables
Dilansir dari berbagai sumber, biliar awalnya dimainkan di lapangan terbuka atau taman seperti halnya Croquet yang populer dimainkan di Eropa Timur dan Prancis pada abad ke-15.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, biliar dipindahkan ke dalam ruangan dengan meja yang diberi taplak berwarna hijau menyerupai rumput.
Kata biliar (dalam bahasa Inggris: billiard) sendiri diperkirakan berasal dari bahasa Perancis, kata “billart” yang berarti tongkat kayu atau “bille” yang berarti bola.
Semula, permainan ini dimainkan hanya dengan dua bola pada meja yang berkantong enam dengan gawang seperti dalam permainan Croquet dan tongkat lurus yang digunakan sebagai alat pendorong. Ketika memasuki abad ke-18, gawang dan sasaran pun tidak lagi digunakan, hanya tinggal bola-bola dan kantong-kantongnya yang berada di setiap ujung meja saja.
Sejak awal tahun 1800-an, permainan biliar ini sering dimainkan oleh kaum bangsawan yang oleh karena itu permainan ini pernah populer dengan nama Noble Game of Billiards. Namun, terdapat juga bukti yang menunjukan bahwa permainan tersebut telah dimainkan oleh orang-orang dari segala tingkat sosial.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1600-an, permainan ini sudah cukup dikenal. Bahkan Shakespeare pun menyebutkan permainan biliar dalam karyanya “Antony and Cleopatra” yang disebut sebagai old egyptian sport (olahraga Mesir kuno).
Foto: Ilustrasi permainan biliar tahun 1600-an Dok: pooltables
Di Inggris, permainan biliar menjadi permainan populer pada tahun 1670-an. Dan tahun 1675 diterbitkan buku tentang peraturan permainan biliar. Selanjutnya biliar dipopulerkan sebagai olahraga scientific oleh Captain Mingaud, seorang tahanan politik pemerintah Inggris ketika terjadi Revolusi Prancis. Saking cintanya dengan biliar, dia menolak untuk bebas dari penjara ketika masa hukumannya telah berakhir.
Foto: Captain Mingaud. Dok: Wikimedia Commons.
Sedangkan untuk tongkat biliar baru dikembangkan pada akhir tahun 1600-an. Ketika bola berada di dekat pinggiran meja, tongkat tersebut sulit untuk digunakan karena ujung tongkat yang terlalu besar. Jika hal tersebut terjadi maka para pemain biasanya mengunakan ujung lain dari tongkat yang lebih kecil untuk memukul bola. Ujung tongkat yang dipegang disebut “queue” yang berarti ekor, dari sana kemudian didapatkan kata “cue”, yang hingga kini digunakan sebagai istilah untuk pemukul bola biliar.
ADVERTISEMENT
Untuk media permainna biliar yaitu meja, pada awalnya mempunyai pembatas vertikal di tepiannya yang berfungsi untuk mencegah bola jatuh. Pembatas tersebut serupa dengan tepi sungai (riverbanks) sehingga disebut banks. Bola-bola tersebut dapat memantul hingga para pemain akan dengan sengaja mengarahkan pukulannya ke pembatas itu. Oleh sebab itu, terciptalah pukulan “bank shot”.
Setelah tahun 1800-an, alat-alat yang digunakan untuk permainan ini biliar semakin berkembang karena revolusi industri di Inggris. Kapur pun mulai digunakan untuk meningkatkan gesekan antara bola dengan cue, bahkan sebelum cue berujung seperti sekarang. Ujung cue dari kulit mulai disempurnakan pada tahun 1823, berguna bagi para pemain untuk menghasilkan putaran samping pada bola (side-spin).
Foto: Ilustrasi permainan biliar ketika mulai disempurnakan. Dok: manspacemegazine
Pada akhirnya, biliar tetap menjadi permainan yang berhasil bertahan hingga kini dan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang olahraga. Di Indonesia sendiri, biliar juga termasuk populer di semua kalangan, meskipun masih kalah populer dibandingkan olahraga sepak bola atau badminton.
ADVERTISEMENT
**
Referensi: