Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pembangunan Keraton Kesultanan Ternate
20 Maret 2018 13:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keraton Kesultanan Ternate diketahui sebagai satu-satunya bangunan tradisional yang masih berdiri di Kota Ternate. Menurut para ahli, bangunan keraton tersebut dibuat dengan melihat arsitekur Tiongkok yang sudah terakulturasi dengan kebudayaan lokal.
ADVERTISEMENT
Keraton Kesultanan Ternate berada di tengah Kota Ternate, dengan atap bangunan keraton yang terbuat dari seng yag dicat kuning. Keraton tersebut menghadap ke arah timur dengan pemandangan laut. Pada halaman keraton terdapat tiga buah tiang bendera untuk mengibarkan bendera sebagai tanda dari keraton itu. Bendera pertama berwarna kuning, digunakan untuk memberitahu keberadaan sultan. Bendera kedua, bendera merah putih, melambangkan negara Indonesia. Bendera ketiga, berwarna hitam, digunakan sebagai lambang keraton Kesultanan Ternate.
Menurut penjelasan dari Sultan Ternate, posisi tiang bendera merah putih berada di antara bendera kuning dan bendera hitam, adalah sebagai tanda bahwa raja dan Kesultanan Ternate selalu mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum, wilayah keraton Kesultanan Ternate terbagi menjadi beberapa bangunan, dengan fungsinya masing-masing. Bangunan terdepan dari keraton adalah sebuah dermaga (dodoku), diberi nama Ali, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya Dodouku Ali. Setelah melewati dermaga tersebut, akan ditemukan sebuah alun-alun besar yang diberi dua buah bangunan gerbang, disebut Ngara Lamo.
ADVERTISEMENT
Di wilayah Ngara Lamo, setiap tahunnya di bulan April, akan diadakan pesat rakya unuk memperingati hari kelahiran Sultan. Pesta rakyat tersebut menampilkan berbagai jenis kesenian dan hasil bumi yang dibawa oleh masyarakat dari berbagai daerah. Perayaan ini dahulunya dilakukan untuk mengabiskan stok pangan yang berada di lumbung hasil pertanian tahun sebelumnya. Kemudian lumbung yang sudah kosong akan digunakan kembali untuk menyimpan hasil panen di tahun tersebut.
Memasuki kawasan Sunye Ici, yang berada di utara keratpn, akan ditemukan sebuah kolam besar, bernama Air Santosa. Air yang ada di kolam tersebut berasal dari mata air, walaupun secara geografis wilayah tersebut berada dekat dengan pantai. Mata air tersebut dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga kerajaan. Setelah melewati kolam, barulah dijumpai bagian utama keraton Kesultanan Ternate yang masih terjaga kondisinya hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Sumber : warisanbudaya.kemendikbud.go.id