Sejarah Penemuan Bola Lampu (Part 1)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
8 Desember 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Thomas Alva Edison. Dok: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Thomas Alva Edison. Dok: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Meskipun Thomas Alva Edison biasanya mendapat kredit untuk penemuan bola lampu, ternyata Thomas Edison bukanlah satu-satunya yang berkontribusi pada pengembangan teknologi revolusioner ini. Banyak tokoh terkenal lainnya juga dikenang karena ikut mengembangkan baterai listrik, lampu, dan pembuatan bola lampu pijar pertama.
ADVERTISEMENT
Kisah bola lampu dimulai jauh sebelum Thomas Edison mematenkan bola lampu pertama yang sukses secara komersial pada tahun 1879. Pada tahun 1800, penemu asal Italia, Alessandro Volta mengembangkan metode praktis pertama untuk menghasilkan listrik, atau disebut dengan istilah 'tumpukan volta'.
Foto: Ilustrasi Alessandro Volta. Dok: Wikimedia Commons.
Terbuat dari cakram seng dan tembaga berselang-seling yang diselingi dengan lapisan karton yang dibasahi air garam, tumpukan tersebut mengalirkan listrik ketika kabel tembaga dihubungkan di kedua ujungnya. Meskipun sebenarnya merupakan pendahulu dari baterai modern, kawat tembaga Volta yang berpendar juga dianggap sebagai salah satu perwujudan paling awal dari pencahayaan lampu pijar.
Tidak lama setelah Volta mempresentasikan penemuannya tentang sumber listrik berkelanjutan kepada Royal Society di London, Humphry Davy, seorang ahli kimia dan penemu asal Inggris, memproduksi lampu listrik pertama di dunia dengan menghubungkan tumpukan volta ke elektroda arang.
ADVERTISEMENT
Penemuan Davy pada tahun 1802 dikenal sebagai lampu busur listrik, dinamai dari busur cahaya terang yang dipancarkan di antara dua batang karbonnya.
Foto: Humphry Davy. Dok: sciencehistory
Meskipun lampu busur Davy jelas merupakan peningkatan pada tiang pancang Volta yang berdiri sendiri, lampu itu tetap bukan sumber pencahayaan yang praktis. Lampu yang belum sempurna ini terbakar dengan cepat dan terlalu terang untuk digunakan di rumah atau ruang kerja.
Namun prinsip di balik lampu busur Davy digunakan sepanjang tahun 1800-an dalam pengembangan banyak lampu dan bohlam listrik lainnya.
Foto: Lampu busur Davy. Dok: ageofrevolution
Pada tahun 1840, ilmuwan asal Inggris Warren de la Rue mengembangkan bola lampu yang dirancang secara efisien menggunakan filamen platinum melingkar sebagai pengganti tembaga, tetapi harga platinum yang tinggi membuat bohlam itu tidak sukses secara komersial.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1848, William Staite, pria asal Inggris, meningkatkan umur penggunaanlampu busur konvensional dengan mengembangkan mekanisme jarum jam yang mengatur pergerakan batang karbon lampu yang cepat mengikis. Tapi biaya baterai yang digunakan untuk menyalakan lampu Staite dinilai terlalu mahal.
Foto: William Staite (kiri) dan Warren de la Rue (kanan)
****
Referensi: