Sejarah Penggunaan Alas Kaki

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
21 November 2020 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Alas kaki kuno yang ditemukan di Spanyol. Dok: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Alas kaki kuno yang ditemukan di Spanyol. Dok: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Dari sebuh lukisan Mesir Kuno yang ditemukan di Thebes, Mesir diketahui jika orang Mesir sudah mengenakan alas kaki sekitar abad ke-15 SM.
ADVERTISEMENT
Dalam lukisan tersebut digambarkan seorang pengrajin terlihat duduk di kursi. Seorang pengrajin sibuk bekerja membuat sesuatu yang diperkirkan membuat alas kaki atau sandal, sedangkan seorang lagi terlihat sedang menjahit sepatu. Sandal dibuat dari bahan-bahan seperti kain, daun palem, papirus, kulit, atau bahan serupa yang dianyam.
Foto: Lukisan kuno yang menampilkan gambar menyerupai alas kaki. Dok: Wikimedia Commons
Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, alas kaki merupakan salah satu gaya busana yang elegan. Alas kaki yang disebut dengan baxa atau baxea terbuat dari anyaman daun palem. Pemakai baxa diketahui oleh kalangan filsuf dan pendeta.
Apuleius menulis bahwa pendeta muda memakai sandal dari daun palem seperti yang dikenakan orang Mesir Kuno. Sedangkan untuk pengrajin sandal disebut baxearii atau solearii. Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah disebut solea, sedangkan sepatu (calceus) dipakai di luar rumah.
Foto: Alas kaki tertua yang pernah ditemukan Dok: Wikimedia Commons
Prajurit Romawi Kuno mengenakan alas kaki bertali dengan jari-jari yang terbuka. Bila mereka berperang di kawasan perbukitan, bagian bawah sandal dilengkapi dengan gerigi yang tajam atau paku. Bentuk dan warna dari sepatu bot mereka menunjukkan klasifikasi kedudukan dan jabatan.
ADVERTISEMENT
Seorang Senator Romawi mengenakan sepatu berwarna hitam dengan hiasan bulan sabit yang berwarna emas atau perak di bagian atas sepatu. Sementara Kaisar Romawi menghiasi sepatu bot dengan batu permata dan emas. Kaisar Aurelian melarang laki-laki untuk mengenakan sepatu dengan warna merah, kuning, putih, atau hijau karena diyakini jika warna-warna tersebut adalah warna yang dikhususkan untuk wanita. Sementara itu, Kaisar Heliogabalus melarang wanita menghias sepatu dengan emas dan permata.
Foto: Alas kaki yang digunakan oleh orang Romawi Kuno. Dok: Wikimedia Commons
Sepatu dikalangan bangsawan Eropa pada abad ke-12 dipenuhi dengan berbagai hiasan ornamen yang mewah. Seperti sepatu milik Raja Henry II berwarna hijau dengan garis-garis emas. Di makam Raja Henry VI yang wafat tahun 1197 ditemukan sepatu dengan bagian atas dari kain emas berhias mutiara. Bagian sol terbuat dari gabus yang dilapisi kain emas. Sepatu itu menutupi hingga bagian pergelangan kaki, dan dapat dikencangkan dengan kancing kecil.
ADVERTISEMENT
**
Referensi: