Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Roda, Penemuan yang Terlambat dalam Peradaban Manusia
28 Februari 2021 16:34 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dianggap sebagai salah satu penemuan besar dalam peradaban manusia, roda hingga kini menjadi penunjang yang bagi kemajuan teknologi umat manusia. Meskipun dalam peradaban modern, kehadiran roda mungkin tidak terlalu banyak mengalami perubahan drastis dari segi inovasi dibandingkan perangkat lain seperti komputer, smartphone dan lainnya dari sisi teknologi. Roda memiliki sejarah dan filosofi unik dari kehadiran roda yang membuatnya lekat dengan kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Roda dinilai meruapakan sebuah dasar dari teknologi yang menunjang kemajuan peradaban umat manusia. Hampir dalam setiap teknologi keberadaan roda akan ditemukan. Baik itu sebagai ban, atau dalam sebuah mesin yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
Mungkin, bagi kebanyakan orang tentu berpikir bahwa roda hanya penemuan sederhana atau dibandingkan dengan penemuan lain yang terus mengalami inovasi. Namun, beberapa ahli menilai jika roda yang khusus sebagai alat transportasi sebenarnya diciptakan pada titik relatif terlambat dari sejarah manusia.
Roda tertua yang ditemukan dalam sebuah penggalian arkeologi berasal dari Mesopotamia, sekitar tahun 3500 SM silam. Periode ini dikenal sebagai Zaman Perunggu. Zaman ini merupakan bab sejarah manusia yang relatif terlambat dalam kisah perkembangan peradaban manusia.
ADVERTISEMENT
Pada Zaman Perunggu, manusia sudah mengenal bercocok tanam, berternak, dan sudah memiliki dan menerapkan beberapa bentuk hirarki sosial. Salah satu alasan mengapa roda ditemukan hanya pada titik ini dalam sejarah adalah karena fakta bahwa alat-alat logam yang diperlukan untuk pahat lubang halus pas.
Penemuan roda sebagai tuntutan untuk menyempurnakan penemuan lain merupakan alasan berikutnya, di mana roda bukan hanya sebuah silinder bergulir di samping. Namun silinder yang terhubung dengan kestabilan, platform yang stasioner. Konsep wheel-axle ini sebenarnya penemuan yang brilian namun juga memiliki sebuah tantangan. Karena ujung as roda, serta lubang di tengah roda harus sangat halus dan bulat.
Jika roda tidak berbentuk halus dan bulat sempurna, maka akan menghasilkan terlalu banyak gesekan antara komponen-komponen di dalamnya, sehingga roda tidak akan berputar dengan baik. Selain itu, meskipun poros harus pas di lubang-lubang roda, komponen di dalamnya pun harus memiliki cukup ruang untuk memungkinkan perputaran yang bebas.
ADVERTISEMENT
Kompleksitas dalam kombinasi wheel-axle memperjelas jika saat awal penemuannya, roda tidak diciptakan untuk tujuan transportasi. Namun, roda pertama kali digunakan untuk membuat tembikar (porselen).
Saat roda berusia 5.500 tahun ditemukan oleh arkeolog di Mesopotamia. Roda tersebut diperuntukan untuk pembuatan tembikar (penggunaan roda untuk pembuatan tembikar yang diduga lebih jauh kembali ke Zaman Neolitikum). Tampaknya penggunaan roda untuk transportasi hanya terjadi 300 tahun kemudian.
Meskipun roda tertua di dunia ditemukan di Mesopotamia, gambar awal gerobak yang mempunyai roda ditemukan di Polandia dan di tempat lain di stepa Eurasia. Beberapa referensi mengatakan bahwa penemuan roda oleh manusia mungkin terjadi hanya sekali, dan menyebar dari tempat asalnya ke belahan dunia lainnya.
Meskipun roda telah merevolusi cara awal manusia melakukan perjalanan, saat itu roda bukanlah penemuan yang sempurna. Misalnya untuk di daerah gurun, unta adalah bentuk yang jauh lebih efisien transportasi di lingkungan padang pasir bila dibandingkan dengan gerobak yang mempunyai roda.
Namun demikian, saat itu roda digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk irigasi, penggilingan, dan membuat tembikar. Hal ini menunjukkan berbagai penggunaan dari roda, dan pentingnya bagi umat manusia.
ADVERTISEMENT
Sehingga, beberapa ahli berpendapat jika manusia harus mengubah cara pandang tentang roda, dan tidak melihatnya sebagai penemuan dasar yang primitif. Sebaliknya, harus melihatnya sebagai salah satu prestasi besar peradaban manusia.
***
Referensi: