Sekilas Mengenai Pemerintahan Jepang Masa Keshogunan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
14 Mei 2018 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proses penyatuan wilayah Jepang menjadi satu negara yang utuh di bawah satu pemerintahan mencapai puncaknya pada era pemerintahan Keshogunan Tokugawa. Pemerintahan ini melanjutkan proses penyatuan sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Keshogunan Kamakura dan Keshogunan Muromachi. Upaya penyatuan wilayah Jepang juga pernah dilakukan oleh salah satu penguasa paling terkenal pada masa akhir Keshogunan Muromachi dan era Azuchi Momoyama, bernama Oda Nobunaga.
ADVERTISEMENT
Periode pemerintahan Keshogunan Tokugawa dimulai pada tahun 1603 sampai dengan 1868. Sebuah periode yang sangat panjang untuk sebuah kekuasaan dalam satu wilayah. Pemerintahan Tokugawa mulai dihitung memerintah di wilayah Jepang pada 24 Maret 1603. Ditandai dengan pengangkatan Tokugawa Ieyasu sebagai Seii Taishogun, pemimpin tertinggi pemerintahan.
Era pemerintahan Keshogunan Tokugawa dikenal juga sebagai Zaman Edo, hal itu dikarenakan ibu kota pemerintahan mereka terletak di kota Edo, atau sekarang dikenal dengan nama Tokyo. Akhir Keshogunan Tokugawa diketahui berakhir pada masa pemerintahan Tokugawa Yoshinobu, yang menyerahkan kekuasaan negara kepada Kaisar Jepang.
Dalam sejarah Jepang, era pemerintahan keshogunan dikenal dengan periode pemerintahan bakufu. Sistem pemerintahan yang dipimpin oleh para Shogun itu sebenarnya merupakan wujud kekuasaan pemerintahan oleh kaum militer. Sebagaimana diketahui, pada zaman ini kaum militer atau samurai, merupakan golongan masyarakat dengan strata sosial tertinggi di Jepang. Mereka dapat berasal dari kaum bangsawan dan orang-orang terpandang yang memiliki jabatan di satu daerah. Mereka pun memiliki hak-hak istimewa yang tidak dimiliki oleh kelas sosial manapun, sehingga para samurai adalah orang-orang penting yang terpandang.
ADVERTISEMENT
Umumnya setiap wilayah memiliki penguasa militernya masing-masing, namun mereka semua tunduk pada satu pemimpin militer tertinggi yang berstatus Seii Taishogun. Ketika masa keshogunan ini, posisi kaisar Jepang hanya sebagai simbol kekuasaan tradisional saja, sedangkan untuk kekuasaan pemerintahan dipegang oleh para shogun.
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book
Foto : ancientpages.com