Konten dari Pengguna

Semangat Romantisisme yang Pengaruhi Kemajuan Seni di Eropa

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
11 Desember 2018 11:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aristoteles berpandangan bahwa aliran romantisisme mengarah pada hal-hal yang bersifat luar biasa dan tidak dapat dijelaskan mengenai sebab dan akibat mengapa sesuatu itu dapat terjadi. Romantisisme juga dapat dikatakan sebagai dasar pemikiran manusia yang selalu menginginkan adanya perubahan terhadap sebuah kondisi tertentu. Namun hal itu juga bergantung pada pemilihan cara pandang, perilaku, dan emosi manusia.
ADVERTISEMENT
Munculnya Romantisisme dalam sejarah Eropa selalu erat kaitannya dengan perubahan besar yang terjadi pada pertengahan abad ke-18 di benua itu. Perubahan situasi politik dianggap sebagai salah satu aspek dari terjadinya perubahan yang lebih luas dalam masyarakat, dan kaum Romantik sangat menyadari perubahan tersebut dari pada seniman-seniman generasi sebelumnya.
Revolusi Industri pada akhir abad ke-18 dan Revolusi Perancis pada awal abad ke-19 menjadi penyebab utama terjadinya perubahan hebat dalam hidup manusia. Perubahan terjadi pada cara berfikir dan emosional yang dirasakan oleh masyarakat Eropa. Perubahan kemudian mendorong perbedaan cara pandang dalam melihat permasalahan manusia yang terjadi di sekitarnya.
Para seniman kemudian mengekspresikan pandangannya melalui karya seni, baik sastra, musik, cerita, atau gambar. Hampir di seluruh wilayah Eropa mengalami perubahan akibat adanya semangat Romantisisme itu, tetapi pergerakan paling besar terjadi di wilayah Prancis, Jerman, dan Inggris.
Cover novel Romeo and Juliet karya Shakespeare (Foto: wikimedia.org)
Romantisisme Prancis dilatarbelakangi oleh revolusi Prancis yang terjadi tahun 1789 sampai tahun 1799. Romantisisme Perancis membawa kepentingan Hak Asasi Manusia dengan menekankan pada kebebasan individu. Selain itu, Romantisisme Prancis mengambil tema eksotisisme yang banyak diangkat dari keindahan alam budaya, dan lingkungan di negaranya.
ADVERTISEMENT
Romantisisme Jerman lebih banyak mengangkat tema-tema berupa pemandangan, dongeng, mitologi, dan sebagainya. Pemandangan dalam semangat Romantisisme Jerman dianggap sebagai representasi dari perasaan manusia. Para seniman Jerman banyak menampilkan objek manusia beserta alam yang menggambarkan keinginannya.
Romantisisme Inggris mengangkat tema-tema pemandangan yang hampir sama dengan Romantisisme Jerman, namun perbedaan terletak pada penilaian kekuatan alam sebagai sesuatu yang mengagumkan, menenangkan, sekaligus maha luas dan misterius.
Foto: commons.wikimedia.org
Di Inggris, para seniman romantik menekankan pentingnya kembali ke alam sebagai bentuk perlawanan dari kondisi perkotaan yang semakin kacau akibat Revolusi Industri. Eksotisisme dalam Romantisisme Inggris menjadikan daerah-daerah di sekitar wilayah Inggris yang sebelumnya terlupakan sebagai sumber inspirasi.
Romantisisme memberikan seniman kebebasan untuk mengeksplorasi perasaan dari pada logika dalam membuat karya. Romantisisme di Eropa pada abad ke-18 dan 19 menjadi awal munculnya perubahan dalam segala bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, agama, seni, serta kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gagasan akan Romantisisme di Eropa juga muncul akibat dimulainya revolusi yang kemudian membangkitkan kesadaran kaum intelektual dan seniman-seniman Eropa untuk dapat menghadirkan seni dan pemikiran yang baru sesuai dengan semangat zaman.
Sumber: Annisa Desmiati, dkk. 2013. Romantisme pada Karya-Karya Raden Saleh : Suatu Tinjauan Kritik Seni. Bandung : Institut Teknologi Bandung.