Konten dari Pengguna

Seni Lukis Eropa dalam Pengaruh Masa Romantisisme

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
14 Januari 2018 22:02 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lukisan Winslow Homer: The Fog Warning (Foto:  Winslow Homer)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Winslow Homer: The Fog Warning (Foto: Winslow Homer)
ADVERTISEMENT
Aristoteles mengatakan bahwa sesuatu dikatakan romantic ketika sesuatu itu bersifat luar biasa dan tidak dapat dijelaskan mengenai sebab dan akibat mengapa sesuatu itu dapat terjadi. Selain itu, Romantisisme juga lebih cenderung dipandang sebagai sebuah pergerakan. Romantisme juga dapat dikatakan sebagai dasar pemikiran manusia yang selau menginginkan adanya perubahan terhadap sebuah kondisi tertentu. Romantisisme bergantung pada pemilihan cara pandang, perilaku, dan emosi manusia.
ADVERTISEMENT
Munculnya Romantisisme dalam sejarah Eropa memang erat kaitannya dengan perubahan besar yang terjadi pada pertengahan abad ke 18 di Eropa. Perubahan situasi politik dianggap sebagai salah satu aspek dari terjadinya perubahan yang lebih luas dalam masyarakat, dan kaum Romantik sangat menyadari perubahan tersebut daripada seniman-seniman generasi sebelumnya. Revolusi Industri dan Revolusi Perancis pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 menjadi penyebab terjadinya perubahan hebat dalam hidup manusia. Perubahan terjadi pada perubahan berfikir dan perubahan emosional yang terjadi pada masyarakat Eropa. Perubahan kemudian mendorong perbedaan cara pandang dalam melihat permasalahan manusia yang terjadi disekitarnya. Para seniman kemudian mengekspresikan pandangannya melalui karya seni, baik sastra, musik, cerita, atau gambar.
Romantisisme Perancis dilatarbelakangi oleh revolusi Perancis yang terjadi tahun 1789 sampai tahun 1799. Romantisisme Perancis membawa kepentingan Hak Asasi Manusia dengan menekankan pada kebebasan bersama untuk kebebasan individu. Selain itu, Romantisisme Prancis mengambil tema eksotisisme yang banyak diangkat dari keindahan alam budaya, dan lingkungan. Para seniman Perancis banyak yang mengambil kebudayaan di luar Perancis, seperti Timur Tengah sebagai tema.
ADVERTISEMENT
Romantisisme Jerman lebih banyak mengangkat tema-tema berupa pemandangan, dongeng, mitologi dan sebagainya. Pemandangan dalam romantisme Jerman dianggap sebagai representasi dari perasaan manusia. Para seniman Jerman banyak menampilkan objek manusia beserta alam yang menggambarkan keinginannya.
Romantisime Inggris mengangkat tema-tema pemandangan yang hampir sama dengan Romantisisme Jerman, namun perbedaan terletak pada penilaian kekuatan alam sebagai sesuatu yang mengagumkan, menenangkan, sekaligus mahaluas dan misterius. Di Inggris, para seniman Romantik menekankan pentingnya kembali ke alam sebagai bentuk perlawanan dari kondisi perkotaan akibat Revolusi Industri. Eksotisisme dalam Romantisisme Inggris menjadikan daerah-daerah di sekitar wilayah Inggris yang sebelumnya terlupakan sebagai sumber inspirasi.
Romantisisme memberikan seniman keleluasaan untuk mengeksplorasi perasaan daripada logika dalam membuat karya. Romantisisme di Eropa pada abad ke-18 dan 19 menjadi awal munculnya perubahan dalam segala bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, agama, seni, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, gagasan akan Romantisisme di Eropa juga muncul akibat dimulainya revolusi yang kemudian membangkitkan kesadaran kaum intelektual dan seniman-seniman Eropa untuk dapat menghadirkan seni dan pemikiran yang baru sesuai dengan semangat zaman.
ADVERTISEMENT
Romantisisme adalah seni yang menonjolkan semangat individualisme, sehingga karya seni dengan media apapun adalah cara pandang seniman yang paling personal terhadap hidup, masyarakat, dan lingkungan. Lebih jauh lagi, Romantisisme juga bukan mengenai cara pandang dari kelompok tertentu, tetapi lebih merupakan keragaman yang tidak terbatas yang dibawa oleh semangat setiap individu. Oleh karena itu, Romantisisme bersifat sangat subjektif. Pengaruh dari Romantisisme sangat besar terhadap perkembangan seni rupa modern, karena kebebasan dalam membuat gambar, originalitas, dan ekspresi diri dapat lebih ditonjolkan.
Sumber : Annisa Desmiati, dkk. 2013. Romantisme pada Karya-Karya Raden Saleh : Suatu Tinjauan Kritik Seni. Bandung : Institut Teknologi Bandung.