Konten dari Pengguna

Seni Sastra Klasik Masa Islam di Nusantara

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
18 Januari 2018 20:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Naskah kuno Pati (Foto: lektur.kemenag.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Naskah kuno Pati (Foto: lektur.kemenag.go.id)
ADVERTISEMENT
Hasil seni sastra Islam yang kita kenal sekarang ini berasal dari abad ke-14 M hingga abad ke-19 M yang tersebar di beberapa kerajaan Islam di Nusantara. Seni sastra Islam yang pertama ditemukan adalah “Hikayat Raja-Raja Pasai” yang naskah aslinya ditulis menggunakan huruf Jawi sesuai dengan perkembangan bahasa Melayu Kuno masa Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Kemudian naskah diubah ke dalam bahasa Melayu Klasik di kerajaan Samudera Pasai.
ADVERTISEMENT
Pusat seni sastra berkembang pula di kerajaan Malaka sebelum diambil alih oleh Portugis tahun 1511 M. Kemudian karena pendudukan Portugis tersebut pusat sastra pindah ke kerajaan Aceh Darussalam yang mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dan Iskandar Thani abad ke-17.
Awal penerimaan kesusateraan Islam oleh masyarakat ditandai dengan pemahaman mengenai pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits dan hukum-hukum Islam (Syariah). Indikator keberhasilan dalam penerimaan sastra Islam dijelaskan dalam Hikayat Raja-Raja Pasai dan Sejarah Melayu.
Peran sastrawan Islam dalam penyebaran ajaran Islam pada masyarakat yang baru terlepas dari kekuasaan kerajaan Hindu sangatlah besar. Para sastrawan tersebut menulis dan menyebarkan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW, para sahabat, wali, dan tokoh-tokoh Islam yang kisahnya dapat membuat masyarakat semakin paham akan ajaran Islam. Melalui karya-karya sastra tersebut dapat dikatakan bahwa para sastrawanlah yang menjadi garda terdepan dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah yang masih kental dengan kebudayaan hasil ajaran Hindu.
ADVERTISEMENT
Contoh seni syair yang menceritakan kisah kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW yang sangat terkenal untuk menyebarkan ajaran Islam di Indonesia, antara lain Kasidah Burdah dan Kasidah Barjanji. Kedua syair tersebut akan dinyanyikan pada setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Para sastrawan Islam di Indonesia yang terkenal akan penyebaran ajaran Islam melalui karyanya, di antaranya Al-Jauhari, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Samatrani, Nuruddin Al-Raniri, Syeikh Kuala, Abdul Rauf Al-Singkili, dan masih banyak lagi. Karya sastra yang dibuat menggunakan bahasa Arab dan bahasa Melayu yang menggunakan huruf Jawi.
Sumber : Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta : Balai Pustaka.