Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Seringai, Serigala dari Ibukota
25 Maret 2017 12:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Band dari sudut Ibukota yang namanya sangat terkenal dikalangan anak muda penggila musik rock ini dimainkan dengan ciri khasnya tersendiri. Beberapa orang menyebutnya aliran stoner rock atau ada juga yang menamakannya alkohol rock.
ADVERTISEMENT
Namun terlepas dari itu semua, band ini sangat berpengaruh dalam belantika musik underground Jakarta. Band ini sendiri bernama Seringai, yang awal mulanya berdiri pada tahun 2002, dengan menjadikan serigala dan tengkorak sebagai simbol untuk band ini. Mulanya band ini di rintis oleh Arian selaku vokalis yang kala itu baru saja bubar dari band terdahulunya Puppen. Kemudian Arian mengajak temannya Khemod untuk mengisi posisi drum dan Ricky Siahaan pada Gitar serta Toan mengisi posisi pemain Bass. Namun karena kesibukan pekerjaannya masing-masing akhirnya Toan pun mengundurkan diri dan digantikan oleh Sam Bramantyo untuk mengisi posisi bass.
Pada awal karirnya band ini banyak mengisi panggung atau gigs yang diadakan di Jakarta maupun Bandung kala itu. Hingga ahirnya pada 2003 band ini pun masuk kedalam studio rekaman Door di Jakarta untuk merekam single terbaiknya yaitu “Puritan” dan “Membakar Jakarta”. Hingga pada 2004 Seringai pun merilis album pertamanya “High Octane Rock” yang berjumlah sembilan lagu dalam bentuk kaset melalui label Parau miliknya sendiri. Dengan rilisan album pertamanya ini menjadikan awal mula kebangkitan grup band bernama Seringai yang mampu berbicara besar dalam perkembangan musik underground di Jakarta dan menjadi idola bagi kalangan anak muda yang menggilai musik cadas khususnya.
foto : Radhitiaaristo
ADVERTISEMENT