Sokushinbutsu, Kisah Para Biksu yang Mengubah Diri Menjadi Mumi

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
11 Februari 2021 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Biksu yang melakukan ritual Sokushinbutsu. | Ancient Origin
zoom-in-whitePerbesar
Biksu yang melakukan ritual Sokushinbutsu. | Ancient Origin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terdapat praktik mumifikasi yang diajarkan oleh seorang biksu dari Jepang bernama Kūkai. Praktik mumifikasi ini bertujuan sebagai tindakan kedisplinan dan bentuk dedikasi terakhir terhadap suatu kepercayaan yaitu dengan melakukan mumifikasi diri.
ADVERTISEMENT
Ritual mumifikasi ini dikenal dengan nama Sokushinbutsu, sebuah proses panjang seorang biksu yang tentunya membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun untuk dapat melihat apakah proses mumifikasi tersebut berhasil atau gagal. Jika diketahui berhasil, maka biksu yang telah menjadi mumi tersebut akan ditempatkan di sebuah kuil untuk dihormati dan disembah.
Perjalanan Sokushinbutsu ini dimulai pada tahun 804 Masehi. Kūkai, yang merupakan seorang biksu Buddha yang terkenal melakukan perjalanan ke Tang, Tiongkok untuk memperdalam ajaran Buddhisme Esoterik. Pada 806 Masehi, setelah diinisiasi sebagai penguasa garis keturunan esoterik, Kūkai pulang ke tempat asalnya dengan membawa beberapa teks Buddhisme Esoterik, yang sebagian besar merupakan ajaran baru di Jepang.
Kūkai dalam bentuk patung kayu. | Wikimedia Commons
Kūkai dengan serius menekuni dan merumuskan ajaran Buddhisme Esoterik berdasarkan dengan pengetahuan yang didapatnya ketika melakukan perjalanan di Tiongkok. Sejak saat itu, ia menjadi tokoh penyebar ajaran Buddhisme Esoterik di Jepang dan mendirikan sekolah bernama Shingon.
ADVERTISEMENT
Praktik-praktik mengenai Buddhisme Esoterik yang dibawa Kūkai dari Tiongkok merupakan ajaran tantra dan praktik asketik yang dikenal sebagai sokushinjōbutsu, "mencapai Kebuddhaan dalam daging".
Para praktisi proses ini mengatakan bagi biksu yang berhasil memumikan tubuh mereka, maka dianggap telah mencapai tujuannya yaitu, "Kebuddhaan dalam kedagingan".
Kūkai dan para pengikutnya mempraktikan ritual Sokuhhinbutsu. Ketika menjelang akhir hayatnya, Kūkai melakukan mediasi dan tidak mengkonsumsi semua makanan dan bahkan air. Ketika ia meninggal, ia dimakamkan di Gunung Koya, Prefektur Wakayama, Jepang.
Biksu yang melakukan ritual Sokushinbutsu. | Ancient Origin
Beberapa tahun setelahnya, makam tersebut dibuka dan Kūkai terlihat seperti sedang tertidur. Kulit Kūkai tampak seperti tidak mengalami dan rambutnya pun terlihat sehat dan hampir utuh.
Salah satu tujuan dari ritual pertapaan di pegunungan adalah untuk mengubah seorang pria yang tidak suci menjadi seorang pria yang suci. Dengan kata lain, pertapaan ini membuat seseorang menjadi seorang Buddha dalam daging atau Sokushinbutsu.
ADVERTISEMENT
Untuk berhasil dalam ritual Sokushinbutsu bukanlah perkara mudah dan merupakan proses yang teramat sulit. Dibutuhkan waktu beberapa puluh tahun untuk menjalani ritual Sokushinbutsu. Sebanyak ratusan hingga ribuan biksu berusaha untuk mencapai Sokushinbutsu. Namun, dari abad ke-11 hingga ke-19 diketahui hanya 24 biksu saja yang berhasil, ritual ini sebagian besar dilakukan di pegunungan Jepang utara.
Biksu Buddha Thailand, Luang Pho Daeng di Wat Khunaram, Ko Samui, Thailand. | Wikimedia Commons
Pada tahun 1879, Sokushinbutsu praktek dilarang oleh pemerintah Meiji yang saat itu berkuasa di Jepang. Ketika itu Jepang diketahui tengah melakukan upaya modernisasi. Sejak saat itu pula, tidak ada lagi kasus mumifikasi yang terjadi.
Hingga saat ini, Sokushinbutsu masih diabadikan di berbagai kuil, di mana mereka disembah sebagai peninggalan dan sebagai 'Buddha hidup'. Bagi orang-orang yang menganut keyakinan eskatologis memercayai bila di masa depan ketika akhir zaman tiba, para biksu yang berhasil menjadi Sokushinbutsu akan bangun dan membantu umat manusia.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: