Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Suara dari Takokak 71 Tahun Lalu (Bagian I)
25 Maret 2017 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Revolusi penulisan sejarah yang dilakukan Marc Bloch dan Lucien Febvre di Perancis pada awal abad ke-20 lalu telah menyadarkan masyarakat sejarah dunia bahwa sejarah tak hanya milik ‘orang besar’ saja. Perspektif petite histoire (sejarah kecil) ternyata dapat mengungkapkan hal-hal detil dari sebuah peristiwa, Sebuah peristiwa ‘sejarah kecil’ terjadi di kawasan Takokak, Kabupaten Cianjur 71 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Pasca ditekennya Perjanjian Renville 1948 yang salah satu isinya mengharuskan prajurit TNI mengosongkan daerah pendudukan Belanda salah satunya Jawa Barat, dengan setengah hati tentara Divisi Siliwangi pun berhijrah ke Yogyakarta. Tak semua Maung Siliwangi ini meninggalkan tanah Jawa Barat. Melalui instruksi Panglima Besar Sudirman, ada sebagian prajurit Siliwangi tetap bertahan, melancarkan gerilya di tanah Pasundan.
Tentu saja bukan atas nama Divisi Siliwangi mereka melancarkan aksinya tersebut. Tapi sebagai sebuah ’kesatuan liar’ yang tak dikenal. Hendi Jo, seorang jurnalis sejarah dalam bukunya Zaman Perang Orang Biasa dalam Sejarah Luar Biasa menuliskan salah satu kesatuan itu bernama Yon Kala Hitam. Yusup Supardi, seorang anggota Yon Kala Hitam mengalami langsung peristiwa di Takokak itu.
ADVERTISEMENT
Foto : Buku Zaman Perang Orang Biasa dalam Sejarah Luar Biasa.