Konten dari Pengguna

Kuburan Terapung Tragedi Pembantaian ex PKI 1965 (Bagian I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
19 April 2017 20:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
1. Sungai Brantas - Sungai Brantas menjadi salah satu “kuburan terapung” saat pecahnya tragedi 1965.
ADVERTISEMENT
Dengan mata air di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa, setelah Bengawan Solo memiliki cerita unik saat tragedi 1965. Ketika pembantaian massal 1965 pecah, tak ada satu pun warga yang berani mendekati Sungai Brantas. Demikian adanya tumpukan mayat -mayat korban pembantaian sering kali dihanyutkan ke sungai. Akibatnya, air sungai berubah menjadi merah dan berbau anyir karena darah.
Kabarnya, dulu kala sering kali ditemukan jari atau bagian tubuh manusia lainnya di tubuh ikan sungai. Berdasarkan pengakuan warga yang menjadi saksi, sebagian besar mayat yang dibuang ke Sungai Brantas sudah tak berkepala. Dan jumlah mayat yang dihanyutkan pun tak pernah diketahui.
Sumber foto : http://static.panoramio.com
ADVERTISEMENT